REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Hyundai Motor kian meningkatkan sahamnya di pasar teknologi otomotif Asia Tenggara. Perusahaan Korea Selatan itu berinvestasi 250 juta dolar AS di Grab yang berbasis di Singapura.
Hyundai menjalin kemitraan dengan Grab bersama perusahaan afiliasinya, Kia. Kolaborasi itu salah satunya diwujudkan dengan peluncuran serangkaian kendaraan listrik di seluruh Asia Tenggara mulai 2019.
Investasi tersebut tercatat sebagai yang terbesar saat ini di antara perusahaan otomotif Korea Selatan. Bagi Grab, suntikan dana itu pun merupakan terbesar kedua usai penggalangan dana Januari silam.
Secara historis, Hyundai sebenarnya cenderung menghindari kemitraan sejenis. Perusahaan lebih memilih mengembangkan teknologinya sendiri tanpa afiliasi dengan pihak lain.
Keputusan berbeda agaknya diambil setelah hasil keuangan yang mengecewakan pada perempat tahun kedua 2018. Laba bersih Hyundai jauh dari prediksi akibat perlambatan penjualan di AS dan Cina.
"Sebagai penghubung konsumen yang tumbuh paling cepat di dunia, Asia Tenggara adalah pasar berkembang yang sangat besar untuk kendaraan listrik," kata Dr Youngcho Chi, Chief Innovation Officer Hyundai Motor.
Perusahaan juga hendak bekerja dengan pemerintah lokal dan pemain infrastruktur setempat. Tujuannya, meningkatkan akses ke stasiun pengisian daya di wilayah tersebut, dikutip dari laman Telegraph.