REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kia Motorssedang bersiap untuk meluncurkan jaringan penjualan nasional dan pusat layanan di India. Sebelumnya KIA telah menguji coba produksi mobilnya di Anantapur, Andhra Pradesh, India pada Selasa (29/1),
"Idenya adalah untuk menjual dengan jumlah yang maksimum. Jadi, jaringan penjualan dan layanan saya juga mengikuti arah yang sama. Ini akan sangat luas dan dalam, bahkan mencakup kota-kota tingkat IV dan seterusnya, menjadikannya yang terbesar untuk pembuat mobil pertama di India," kata kepala penjualan dan pemasaran Manohar Bha, seperti dilansir Economic Times, Rabu (30/1).
Sejauh ini, dia menolak untuk membocorkan jumlah diler, namun menambahkan bahwa masih dalam proses dan perseroan akan mengumumkannya mendekati waktu peluncuran.
Menteri negara bagian Andhra Pradesh, N Chandrababu Naidu hadir dalam uji coba, bersama dengan Kia Motors India MD and CEO Kookhyun Shim, Presiden dan CEO KIA Motors Corp Han-Woo Park dan Duta Besar Korea untuk India Shin Bongkil.
Bhat menjelaskan pabrik senilai 1 miliar dolar AS, dengan kapasitas untuk membuat 300 ribu mobil per tahun, dibangun dalam 15 bulan, lebih cepat dari jadwal. Fasilitas terintegrasi ini menggunakan teknologi terbaru, dengan lebih dari 300 robot otomatisasi, bengkel bodi dan cat.
Kia akan mulai dengan meluncurkan konsep SP2i SUV pada Juli, yang akan bersaing dengan Duster Renault, S-Cross Maruti Suzuki dan Hyundai Creta. Model itu akan dibanderol di kisaran 900 ribu rupee hingga 1,6 juta rupee (Rp 176,8 juta hingga Rp 314,3 juta).
"SUV adalah segmen dengan pertumbuhan tercepat di pasar mobil India saat ini dan itulah sebabnya kami telah memutuskan India untuk meluncurkan SUV," jelasnya seraya menambahkan bahwa harga mobil mereka kompetitif.
"SP2 terinspirasi oleh India dan menggabungkan semua kebutuhan dan keinginan pelanggan India dalam sebuah mobil," kata Kia Motors India MD, Shim.
Bhat mengatakan Kia Motors mengharapkan pasar otomotif India tumbuh 8-12 persen selama lima hingga 10 tahun ke depan meskipun penjualan saat ini rendah.
"Pertumbuhan PDB dan pertumbuhan otomotif berkorelasi dan permintaan otomotif akan tumbuh secara signifikan ke depan," kata Bhat kepada ET.