REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Permintaan New Toyota Veloz meningkat baik secara nasional maupun di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Head Divisi Marketing New Ratna Motor (Nasmoco Group) Herybertus Budi mengatakan pada 2018 rata-rata permintaan Toyota Veloz hanya sekitar 15 persen dari total penjualan Toyota Avanza di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Pada 2018, kata dia, penjualan mobil Toyota di Jawa Tengah dan Yogyakarta mencapai 27.400 unit, sebesar 7.550 unit, dan dari jumlah tersebut 15 persennya adalah varian Veloz.
"Tapi dengan desain baru yang lebih stylish, permintaan New Toyota Veloz naik, kontribusinya sampai 20 persenan dari total pesanan sekitar 1.300-an," kata Budi.
Tampilan baru Toyota New Veloz dipamerkan pada peluncuran New Avanza dan New Veloz 2019 di Jakarta, Selasa (15/1).
Sejak New Toyota Avanza dan Veloz diluncurkan pada 15 Januari 2019, permintaan New Toyota Veloz diakui pula oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy meningkat signifikan. "Biasanya rata-rata permintaan Toyota Veloz hanya sekitar 20 persen, sekarang bisa 30-35 persen," kata Anton yang sempat menemani jurnalis dalam uji kemudi New Toyota Avanza dan Veloz dari Yogyakarta-Magelang-Semarang-Cirebon pada 27-28 Pebruari.
Oleh karena itu, inden New Toyota Veloz paling lama di antara varian New Toyota Avanza lainnya, seperti 1.5 G Manual dan 1.3 G Manual. "Rata-rata inden satu-dua bulan, kami sedang berupaya agar inden tidak terlalu lama, apalagi mendekati Lebaran," katanya.
Anton mengatakan Jawa Tengah merupakan daerah yang menjadi survei utama Toyota ketika ingin melakukan pembaruan New Toyota Avanza dan Veloz. "Jalanan yang sempit, parkir yang terbatas, tenggang rasa dengan tetangga yang kuat, menjadi pertimbangan kami ketika ada yang meminta Toyota Avanza dipanjangkan," katanya.
Jawa Tengah dan Yogyakarta, lanjut dia, merupakan pasar yang penting bagi Toyota, dengan kontribusi penjualan 8,1 persen, sedangkan untuk penjualan Toyota Avanza 8,8 persen pada 2018.