REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Pejabat-pejabat Uni Eropa mencapai kesepakatan politik untuk meminta pabrik mobil pintar memasukkan fitur keselamatan baru. Mobil-mobil pintar di Eropa harus dilengkapi teknologi batas kecepatan.
Teknologi yang disebut asisten kecepatan cerdas ini mengenali undang-undang kecepatan di Eropa. Teknologi tersebut menggunakan sistem pemetaan dan batasan kecepatan mesin.
Asisten kecepatan cerdas ini untuk membantu pengendara menghindari pelanggaran batas kecepatan. Teknologi tersebut juga dapat diganti dengan menekan pedal gas lebih keras.
"Setiap tahun 25 ribu orang hilang nyawanya di jalan, kami bisa dan harus mengubah hal ini," kata Komisioner Uni Eropa Elzbieta Bienkowska, yang bertanggung jawab pada pasar internal dan industri, Rabu (27/3).
Fitur baru ini akan tersedia pada tahun 2020. Sistem juga akan memperingatkan rasa kantuk dan gangguan lainnya seperti yang ada di telpon pintar. Langkah-langkah ini tunduk pada persetujuan resmi parlemen dan pemimpim-pemimpin Uni Eropa.