REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Produsen kendaraan listrik Amerika Serikat, Tesla Inc. pada Senin (22/4) mengatakan akan menerjunkan tim untuk menyelidiki sebuah video meledaknya mobil yang tersebar di media sosial Cina. Video itu memperlihatkan mobil Tesla Model 5 yang sedang terparkir meledak.
Video yang disebar luas melalui Weibo, Twitter versi China, dengan tagar Tesla self-ignites menjadi salah satu topik paling banyak dibaca di platform tersebut. Video itu telah dilihat lebih dari lima juta pengunjung.
Video menunjukkan sebuah mobil Tesla S yang sedang terparkir mulai mengeluarkan asap dari kapnya, sebelum akhirnya meledak dan terbakar. Ledakan turut membakar sejumlah mobil di sekitarnya. Waktu di video tersebut menunjukkan insiden terjadi pada Ahad malam.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian video tersebut yang menurut pengguna Weibo terjadi di Shanghai. "Setelah mengetahui insiden ini terjadi di Shanghai, kami langsung menerjunkan tim ke lokasi kejadian. Saat ini kami sedang menghubungi departemen terkait untuk mengetahui situasi tersebut. Berdasarkan informasi terkini, tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut," kata Tesla di akun Weibo miliknya.
Insiden itu muncul saat Tesla berupaya menghidupkan kembali penjualannya di Cina setelah terimbas perang dagang Cina-AS. Perusahaan tersebut saat ini mengimpor semua mobil yang dijual di Cina. Tesla juga sedang membangun pabrik di Shanghai, yang pada tahap awalnya akan memproduksi mobil Model 3 sekaligus membantu meminimalisir imbas perang dagang dan tarif.