REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suzuki Carry yang cukup legendaris sebagai kendaraan niaga, kini tampil dengan generasi terbarunya. Peluncuran world premiere generasi terbaru New Carry Pick Up ini sekaligus menandai era baru mobil niaga ringan yang lebih ramah lingkungan, tangguh, dan berdimensi besar.
Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Kamis (25/4) mengatakan, selama ini Suzuki Carry pick up telah menjadi pemasok terbesar penjualan PT SIS selain Suzuki Ertiga.
Sejak diproduksi tahun 1976, Suzuki Carry telah memberikan kontribusi besar bagi jutaan pengusaha di Indonesia. Saat ini Suzuki Carry telah di eskpor ke 59 negara dan pihaknya berencana akan mengekspor ke-100 negara.
Suzuki Carry Pick Up menjadi kendaraan niaga ringan nomor satu di Indonesia dengan angka penjualan menyeluruh mencapai lebih dari 1.250 juta unit dari tahun 1976 sampai 2018. "Kami berharap generasi terbaru Carry Pick Up ini menguntungkan para pengusaha,” kata Itayama.
New Carry Pick Up hadir dengan desain yang baru dan dimensi yang lebih besar dibandingkan versi sebelumnya. Memiliki panjang 4.195 milimeter, lebar 1.765 milimeter, dan tinggi 1.910 milimeter, mobil niaga ini mampu mengusung beban hingga 1 ton.
Penggunaan mesin terbaru K15B pun membuat konsumsi bahan bakar lebih irit sekitar 15 persen. Namun, hal itu bergantung pada kondisi pemakaian. Suzuki New Carry Pick Up juga memiliki radius putar sebesar 4,4 m sehingga memudahkan bermanuver. Untuk tipe tertingginya sudah dilengkapi dengan alat penyejuk udara dan electric power steering (EPS).
Soebronto Laras, Presiden Komisaris, PT Suzuki Indomobil Motor menyatakan kandungan lokal yang mendekati 90 persen membuat daya saing Suzuki Carry tinggi. Tahun lalu PT SIS telah mengekspor 66 ribu kendaraan berbagai jenis dan diharapkan tahun ini jumlah itu akan meningkat.
Selain beberapa negara ASEAN, Australia juga menjadi pasar potensial karena negara Kanguru tersebut kini tidak memiliki pabrik mobil. "Ini peluang untuk ekspor," katanya.