Jumat 12 Jul 2019 02:04 WIB

VW Kodok Tutup Usia

VW Kodok itu telah mencapai masa produksi terakhir pada Juli 2019.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
VW Beetle. Ilustrasi
Foto: Carscoops
VW Beetle. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PUEBLA -- Setelah 81 tahun hadir sebagai mobil ikonik, Volkswagen (VW) Beetle akhirnya mencapai penghujung usia. Sebab, mobil yang di Indonesia dikenal dengan sebutan VW Kodok itu telah mencapai masa produksi terakhir pada Juli 2019.

Dilansir dari Car Advice, pada Jumat (12/7), mobil yang lahir di Jerman itu mengakhiri karirnya di Puebla, Meksiko. Purna tugas dari mobil yang telah hadir dalam tiga generasi itu ditandai dengan diluncurkanya VW Beetle edisi terakhir.

Baca Juga

Sebagai wujud penghormatan, Beetle edisi terakhir dengan warna denim blue itu akan dipajang di museum milik VW yang terdapat di Puebla. Presiden dan CEO Volkswagen Group America, Scott Keogh mengatakan, VW Beetle adalah sebuah produk yang sangat berjasa bagi Volkswagen.

“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib VW tanpa Beetle,” kata Keogh. Sejak diimpor ke Meksiko pada 1949, lanjutnya, Beetle telah membuktikan bahwa VW mampu menghadirkan terobosan desain yang dapat diterima oleh pasar.

Hal itu dibuktikan dengan besarnya angka penjualan di seluruh dunia, terutama pada produk generasi pertama. Sejak kehadiran pertama hingga tahun 90-an, VW Kodok generasi pertama berhasil mencatat penjualan sebesar 21,5 juta unit di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat (AS) saja, generasi pertama mencatat penjualan sebesar 5 juta unit. Kemudian, generasi kedua mencatat penjualan sebesar 1,2 juta unit dan generasi ketiga terjual sebanyak 500 ribu unit.

“Kini sudah waktunya bagi Beetle untuk berpamitan. Tapi seluruh peran dan jasanya dalam melakukan evolusi akan selalu dihargai,” kata dia. Dengan berakhirnya masa produksi Beetle, maka fasilitas produksi di Meksiko akan digunakan untuk memproduksi mobil VW Compact SUV yang dipasarkan di Amerika Utara.

VW Kodok sendiri awalnya dihadirkan sebagai sebuah mobil dengan harga yang merakyat. Ide itu diinisiasi oleh Adolf Hitler yang kemudian direalisasikan oleh Ferdinand Phorsche. Mobil dua pintu ini awalnya hadir dengan konfigurasi mesin belakang. Kemudian, setelah mengalami perubahan desain, mesin mobil ini pun dipindah ke depan dan menganut sistem front wheel drive.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement