Senin 22 Jul 2019 13:42 WIB

Meski Turun, Bisnis Truk Masih Menjanjikan

Ke depan PT KTB akan mengembangkan produknya di Tanah Air

Pasar  truk kecil dan sedang masih diminati di Tanah Air
Foto: dok istimewa
Pasar truk kecil dan sedang masih diminati di Tanah Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski penjualan truk dalam enam bulan terakhir turun 20 persen, namun bukan berarti bisnis penjualan truk lesu. Diperkirakan penurunan itu hanya bersifat sementara dan akan mengalami peningkatan pada paruh kedua tahun ini. 

Menurut Duljatmono, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB), Senin (23/7) penurunan itu lebih banyak karena ini adalah tahun politik sehingga banyak pelaku bisnis yang memilih menunggu perkembangan situasi.

Di sisi lain puasa, Lebaran yang telah membuat industri tidak mengalami peningkatan permintaan. "Kami berharap semeter kedua akan akan peningkatan, tapi masih lihat kondisi pasar dan kebijakan pemerintah," katanya di sela ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show. 

Duljatmono juga mengungkapkan, kondisi itu tidak menghalangi PT KTB untuk melanjutkan programnya melepas 15 varian baru, Fighter hingga pertengahan tahun ini. Pasar industri tambang, konstruksi, perkebunan masih menjadi potensi yang menjanjikan. 

Bahkan pihaknya akan mengembangkan produk Fuso baru, termasuk jenis Fighter yang kini menjadi andalan utamanya. Pihaknya telah mematok target penjualan antara 350 hingga 400 Fighter terjual hingga akhir tahun ini. Bahkan ke depan produk Fighter yang kini menggunakan standar mesin Euro 3 akan dikembangkan menjadi Euro 4. 

PT KTB juga berharap akan ke depan pengembangan truk dapat dilakukan di Indonesia. Hal itu penting agar pengembangan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar di Tanah Air.  "Selama ini pengembangan masih diakukan di Jepang," katanya. 

Pihaknya juga masih memantai potensi pasar bus penumpang.  Meski belum sebesar truk niaga, namun bisnis bus tetap memiliki potensi yang tidak kecil. Terutama setelah beroperasinya jalur tol trans jawa yang diperkirakan dapat meningkatkan arus mobilitas manusia dan barang. 

Hingga kini, pasar bus masih berada di kisaran angka 5 persen. Umumnya jenis bus yang digemari ukuran kecil maupun sedang. Meski demikian pasar ini masih akan terus berkembang mengingat kebutuhan mobilitas manusia kian meningkat."Kami masih akan terus mamantau pasar ini, terutama di kelas medium," kata Duljatmono.

Saat ini pihaknya masih berkonsentrasi di pasar truk, khususnya truk ringan maupun medium. Pangsa pasar  Fuso yang dicapai selama Januari hingga Juni tahun ini  sebesar 43 persen, sekaligus mempertahankan  reputasi yang dibangun PT KTB  dalam menguasai pasar selama selama 49 tahun terakhir.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement