REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah meluncurkan All New Ertiga sebagai pembaharuan mobil jenis Multi Purpose Vehicle atau MPV ini apda Maret 2019 lalu. Beberapa spesifikasi dan fitur mulai diganti dan diperbaharui untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan konsumen setia produk-produk dari Suzuki.
Republika berkesempatan mencoba tipe terbaru All New Ertiga GX dengan transmisi otomatis pada ajang Tripventure yang dilaksanakan oleh PT SIS, Rabu (28/8), dari Jakarta menuju Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.
Pada saat mengendarai mobil ini, sensasi nyaman dan aman sangat terasa. Hal itu dikarenakan ukuran mobil yang dibuat lebih besar dari seri Ertiga sebelumnya.
Pada seri Ertiga sebelumnya, badan mobil memiliki panjang 4.265 mm, lebar 1.695 mm dan tinggi 1.685 mm. Sementata, All New Ertiga memiliki panjang 4.395, lebar 1.735 mm, dan tinggi 1.690 mm.
Ukuran baru itu membuat keadaan di dalam mobil lebih luas. Pada bagian penumpang di belakang pun tak terasa sempit sehingga nyaman dan cocok untuk keluarga.
Adanya ukuran baru itu tak senantiasa membuat bobot mobil bertambah berat. Justru pada All New Ertiga, bobot mobil dikurangi hingga mencapai 1.135 kilogram. Pengurangan bobot mobil itu memberikan dampak kepada konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
Selain itu, suara mesin terdengar lebih halus. Hal ini disebabkan karena mesin yang digunakan pada All New Ertiga adalah mesin baru K15B, DOHC, VVT dengan kapasitas mesin 1.462 cc.
Tak hanya itu, mobil ini terasa lebih senyap dan kedap dari dalam. Lalu, pada saat melintasi jalan terjal atau lubang, mobil ini cukup nyaman dan tak terasa terlalu keras. Hal ini menunjukkan suspensi yang ada pun terasa lebih rigid.
Hal yang membuat tak kalah menarik adalah mobil ini bisa menjadi sangat irit bahan bakar ketika digunakan berkendara dengan cara eco-driving. Konsumsi bahan bakar mobil ini bisa mencapai 29,67 kilometer per liter (KPL) untuk mobil bertransmisi automatic.
Sementara, pada transmisi manual, konsumsi bahan bakar All New Ertiga bisa mencapai 33,45 KPL. Pengujian itu dilakukan saat perjalanan dari Cikarang menuju Kota Cirebon, yang ditempuh kurang lebih sepanjang 172 kilometer.