Jumat 06 Sep 2019 17:17 WIB

Esemka Berpeluang Rebut Pasar Otomotif Nasional

Esemka harus memenuhi beberapa kriteria untuk bersaing di industri otomotif.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Pabrik Perakitan Esemka. Proses perakitan mobil Esemka di pabrik perakitan Esemka, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pabrik Perakitan Esemka. Proses perakitan mobil Esemka di pabrik perakitan Esemka, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik otomotif karya anak bangsa PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9). Pengamat otomotif Agus Tjahajana Wirakusumah menyampaikan bahwa produk otomotif Esemka dinilai berpeluang untuk merebut pasar industri otomotif nasional apabila memenuhi beberapa kriteria.

“Kalau bisa menemukan segmen pasar yang pas dengan harga yang baik, kemudian purna jualnya bagus, dia pasti bisa,” kata Agus dihubungi di Jakarta, Jumat (6/9).

Baca Juga

Mantan Dirjen Logam Mesin Eletronika dan Aneka Kementerian Perindustrian ini menyampaikan, kehadiran Esemka turut meramaikan industri otomotif nasional. Namun menurut Agus, bukan hal yang mudah bagi Esemka untuk bersaing dengan industri otomotif lain yang sudah puluhan tahun beroperasi di Indonesia.

“Jadi pabrik esemka ini yang akan diperlukan sebenarnya kapital yang cukup besar. Karena kompetitornya sudah puluhan tahun di sini,” ujar Agus.

Namun, lanjut Agus, jika PT Solo Manufaktur Kreasi, sebagai produsen Esemka, memiliki strategi jitu untuk meraih pasar dalam negeri, maka Esemka dinilai akan dipertimbangkan di industri otomotif nasional.

Hal pertama yang perlu menjadi perhatian menurut Agus adalah soal harga, dimana kapasitas produksi yang besar dinilai dapat membuat harga lebih ekonomis. Kemudian, layanan purnajual menjadi bagian yang sangat penting bagi pelanggan, sehingga konsumen dapat dengan mudah mendapatkan komponen untuk perawatan mobilnya.

“Purnajual itu tercermin suatu kerangka yang luas, mengenai value chain yang luas. Berarti kalau mau murah harus ada pemasok komponen,” ungkapnya.

Terakhir adalah pembiayaan, mengingat produk yang dikeluarkan adalah mobil niaga. Sehingga, dari kacamata bisnis, pembelian kendaraan melalui fasilitas kredit akan lebih banyak dipilih ketimbang pembelian tunai.

“Kalau fasilitas ini dapat dipermudah, akan lebih baik lagi bagi mobil Esemka yang memang memproduksi mobil pikap,” ungkap Agus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement