REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga mobil produksi PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) yang relatif terjangkau dan tingginya kebutuhan mobil berjenis pikap dan "Sport Utility Vehicle/SUV" di pasar Indonesia, akan membuat produk anak bangsa itu bisa menyaingi mobil dari merek dan prinsipal asing yang selama ini menguasai pasar domestik.
Ditemui di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers' Meeting/AEM) di Bangkok, Thailand, Senin (10/9) malam, Enggartiasto mengatakan keunggulan utama mobil Esemka adalah harganya yang lebih murah dibanding mobil-mobil bersegmen serupa dari merek yang berbeda.
"Itu potensial sekali untuk pasar domestik. Untuk ekspor juga masih mungkin, misalnya ke Afrika," ujar dia.
Esemka telah mengumumkan akan memproduksi massal mobil untuk jenis pikap tipe Bima 1.2 dan 1.3. Harga off the road (belum terkena pajak) mobil itu ditaksir Rp 95 juta, sedangkan harga on the road (termasuk pajak) berkisar Rp 105 juta.
Sedangkan, untuk mobil jenis SUV Garuda 1, Esemka belum megumumkan perihal waktu resmi peluncurannya. Namun, mobil penumpang dengan kapasitas banyak berjenis SUV diperkirakan akan di bawah Rp 300 juta dan akan lebih murah dari mobil SUV merek-merek Jepang ataupun Eropa.
Enggar meminta berbagai kalangan untuk tidak langsung meremehkan Esemka dan menjelek-jelekkan mobil tersebut hanya karena sebagai "pemain baru" ataupun hanya karena produk lokal.
Sebagai warga negara yang baik, kata Enggar, seharusnya seluruh warga Indonesia bangga dengan mobil produk lokal Tanah Air. Apalagi, mobil Esemka merupakan buatan anak negeri dimana pekerja di pabriknya pun merupakan orang Indonesia.
"Jangan diragukanlah. Ini karya anak bangsa. Untuk domestik bagus. Untuk ekspor juga pasti berkepentingan," ujar dia.
Pada Jumat (6/9), PT Esemka meluncurkan mobil pikap Esemka Bima 1,2L dan 1,3L bersamaan dengan peresmian pabrik perakitannya. Peresmian pabrik dan peluncuran mobil anak bangsa itu dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Mobil Esemka adalah merek dan prinsipal Indonesia. Ini adalah merek kita sendiri yang sejak sekitar 10 tahun lalu (dikerjakan) oleh para teknisi, oleh anak-anak SMK, inisiator yang dulu saya kenal ada di sini semuanya," kata Jokowi dalam pidato sambutannya, Jumat.