Selasa 10 Sep 2019 06:29 WIB

Mobil Listrik VW Disebut akan Rusak Pasar

Analis menyebut harga mobil listrik masih relatif mahal.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Logo Volkswagen.
Foto: EPA
Logo Volkswagen.

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Volkswagen kini telah meluncurkan mobil listrik bertenaga baterai, di mana mobil tersebut diperkirakan akan merusak pasar Eropa. Mobil yang digadang-gadang berasal dari investasi besar-besaran itu juga didorong oleh peraturan lingkungan dan pemanasan global.

Namun, sama sekali belum jelas apakah konsumen siap untuk membelinya atau tidak. Pasalnya, hingga kini mobil listrik masih menjadi produk khusus dengan penjualan rata-rata sekitar dua persen di pasaran, hal tersebut dikarenakan harga yang relatif lebih mahal dan kekhawatiran kurangnya tempat untuk mengisi daya.

Baca Juga

Analis dari perusahaan riset Bernstein, Max Warburton mengatakan, industri mobil listrik hingga kini telah menghabiskan miliaran dollar untuk terus mengembangkan kendaraan listrik generasi baru. Sambung dia, dari banyaknya lembaran rencana, kontrak pasokan dengan Asia juga telah dilakukan, namun belum ada hasil yang baik.

 

 "Tapi uang ini dihabiskan tanpa bukti, untuk meyakinkan bahwa pelanggan sedang menunggu mobil-mobil ini," Ujar dia seperti dilansir AP, Selasa (10/9).

Analis memperingatkan bahwa industri akan terbebani dan merusak penjualan serta pendapatan mereka di pangsa mobil global yang sedang melemah. Pasalnya, mobil listrik tahun ini hanya mendapat penjualan 1,8 persen selama enam bulan pertama.

Seperti diketahui, Uni Eropa memiliki batasan baru pada emisi karbon dioksida terkait pemanasan global, yang sepenuhnya akan direalisasikan pada 2021 untuk mematuhi kesepakatan iklim Paris. Aturan tersebut juga termasuk pada mobil, di mana harus menghasilkan tidak lebih dari 95 gram CO2 per kilometer. Namun demikian, jika tidak mematuhi aturan tersebut berarti setiap mobil akan terkena denda untuk setiap gram C02 yang melebihi batas per mobil. 

Sejauh ini, mobil listrik juga hanya populer di negara-negara kaya dengan pendapatan per kapita lebih dari 40 ribu euro per tahun, seperti Norwegia, Swedia dan Swiss. Di negara dengan pendapatan kurang, mobil listrik tak nampak.  Sejauh ini saja hanya ada 293 mobil listrik yang dijual di Slovakia dan 315 di Yunani pada tahun lalu.

Volkswagen diketahui akan lebih gencar mempromosikan mobil listrik barunya, yaitu ID.3 sebagai kendaraan utama. Hal tersebut setelah sebelumnya berencana menghentikan penjualan Beetle, sebagai kendaraan bersejarahnya yang telah terual sebanyak 35 juta sejak 1974. Untuk mobil listriknya VW akan mulai menjualnya di Eropa, sementara peluncuran SUV listrik di AS belum ditentukan.

ID.3 telah dipamerkan pada Senin di Frankfurt Motor Show. Volkswagen juga mengungkapkan logo baru pada saat bersamaan.

Perusahaan yang awalnya didirikan oleh Serikat buruh Jerman pada 1937 itu percaya bahwa, ID.3 dengan interiornya yang lapang dan akselerasi cepat serta baterai yang bisa menjangkau 550 Km bisa mengubah keadaan masa depan.

 

VW juga berpendapat bahwa harga termurah untuk ID.3 di kisaran USD 33 ribu akan menjadikannya "mobil listrik bagi semua orang" Sesuai dengan tujuan awal perusahaan itu. Harga tersebut juga masih akan bersaing dengan Tesla model 3, yang dijual dengan harga terendahnya di mulai kisaran USD 40 ribu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement