REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pabrikan otomotif China, DFSK, akan mengekspor 3.000 unit mobil niaga ringan (super cab) ke Filipina pada 2020. Ekspor mobil akan dilakukan setelah menjalin kesepakatan dengan distributor di salah satu negara anggota ASEAN tersebut.
"Kami sudah menjalin kesepakatan dengan salah satu distributor untuk mengekspor mobil super cab sebanyak 3.000 unit," kata Asistant of Sales Departement Head PT Sokonindo Automobile (DFSK), Rifin Tan, usai membuka secara resmi Diler DFSK Mataram, Kamis (26/9).
Sepanjang 2019, kata dia, volume ekspor DFSK untuk jenis mobil niaga ringan masih di kisaran 100-an unit dan hanya ke Filipina dan China. DFSK juga sudah mengekspor mobil dari Indonesia ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara pada 2019, seperti Srilanka, Malaysia, Nepal, Hongkong dan Bangladesh.
Rifin menambahkan, pihaknya berkomitmen memberikan kontribusi terhadap volume ekspor produk otomotif Indonesia, dengan memperluas negara-negara tujuan ekspor di kawasan Asia Tenggara. Jenis mobil yang diekspor adalah SUV Glory 560 sebanyak 200 unit.
"Sesuai visi dan misi kami, penjualan produk tidak hanya berorientasi domestik saja, tetapi ekspansi keluar negeri," ujarnya.
Untuk pasar domestik, kata dia, DFSK telah membuka diler di sejumlah provinsi di Indonesia dan targetnya harus ada dari Sabang sampai Merauke. Salah satunya yang sudah dibuka adalah di NTB.
Menurut dia, perkembangan infrastruktur dan pariwisata NTB belakangan ini, menjadi pemicu pasar otomotif di Tanah Air, khususnya di Kota Mataram dan sekitarnya. DFSK sebagai produsen otomotif di Indonesia tidak ingin ketinggalan dengan menyediakan berbagai kendaraan untuk beragam kebutuhan mobilitas masyarakat di Pulau Lombok melalui diler DFSK Mataram.
Hingga saat ini, ekonomi masyarakat Lombok terus bertumbuh dengan ditopang dari perkembangan infrastruktur dan sektor pariwisata Pulau Lombok yang semakin terkenal di kancah internasional. Dengan demikian penting bagi DFSK untuk berkontribusi untuk menawarkan solusi mobilitas masyarakat NTB, khususnya yang berada di Kota Mataram sebagai pusat perekonomian.
"Kami melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat NTB terus mengarah ke posisi positif, dan diimbangi dengan kebutuhan akan kebutuhan mobilitas yang semakin beragam. Kami berharap kehadiran DFSK di NTB, dapat menyumbang kontribusi penjualan sebanyak 10 persen dari total market di NTB," kata Rifin.