REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Produsen mobil terbesar di dunia, Toyota, berencana melakukan uji coba terbatas kendaraan self driving atau otonom di pusat kota Tokyo pada 2020. Uji coba dilakukan dengan armada kendaraan otomatis SAE Level 4. Artinya, kendaraan tersebut dapat melakukan semua tugas mengemudi di bawah serangkaian kondisi tertentu, seperti cuaca dan geografi.
Toyota mungkin menyebut mobil-mobilnya di level 4, namun tidak berarti mereka akan sepenuhnya membiarkan kendaraan tersebut 100 persen otonom. Sebab, dilansir di The Verge pada Kamis (24/10), Jepang mengharuskan keberadaan pengemudi di belakang kemudi. Tujuannya, agar setiap saat mereka dapat mengambil kendali ketika diperlukan.
Toyota juga menyebutkan kemungkinan adanya teknisi di dalam mobil. Mereka akan menganalisi sistem dan kinerja kendaraan. Uji coba ini kemungkinan menyerupai tes mengemudi sendiri di Amerika Serikat (AS), di mana beberapa operator menempatkan dua karyawan di dalam mobil tiap saat.
Uji coba dilakukan untuk jangka waktu pendek, yaitu Juli sampai September 2020. Mobil-mobil itu akan diberi geofence, artinya akan dibatasi untuk area geografis tertentu di sekitar distrik Odaiba, Tokyo.
Menurut pihak Toyota, kondisi distrik Odaiba yang sibuk menjadi alasan utama dipilihnya daerah tersebut sebagai lokasi uji coba. "Lingkungan pejalan kaki Odaiba yang kompleks, lalu lintas kendaraan, beragam infrastruktur jalan dan gedung kaca yang tinggi memberikan suasana menantang untuk menunjukkan kemampuan teknologi mengemudi otonom Toyota," katanya.
Orang-orang yang tertarik mengikuti proses uji coba dapat mendaftarkan diri di situs resmi Toyota. Mereka akan diseleksi dan dikumpulkan dalam bentuk grup untuk berpartisipasi.
Toyota Research Institute telah melakukan tes di AS, tepatnya di Ottawa Lake, Michigan. Tapi, uji coba dilakukan dengan tertutup. Di sana, institute mereplikasi karakteristik infrastruktur yang paling menantang dan skenario mengemudi di distrik Odaiba.
Uji coba dimaksudkan bertepatan dengan Olimpiade 2020 di Tokyo. Toyota mengatakan, akan menggunakan momen tersebut untuk menunjukkan kemampuan mobil listriknya. Setidaknya 3.700 kendaraan akan disiapkan untuk Olimpiade dengan 90 persen di antaranya menggunakan kendaraan listrik.