REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pertama kali diluncurkan tahun 2014, sedan fuel cell Toyota Mirai berbasis bahan bakar hidrogen ini langsung mencuri perhatian penggemar mobil ramah lingkungan di Jepang dan Amerika. Hingga 2018, penjualan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) Toyota itu telah mencapai 10.000 unit.
Fokus pembeli mobil hidrogen Toyota Mirai pada saat itu mungkin hanya pada kemampuan kendaraan itu tidak menghasilkan emisi karbon atau zero CO2. Selain ramah lingkungan, tak ketinggalan tentunya fun to drive tetap dikemas oleh Toyota pada Mirai, seperti halnya mobil-mobil lain yang diproduksinya.
Kini setelah lima tahun, Toyota Motor Corporation (TMC) menghadirkan generasi ke-2 Toyota Mirai, yang bila dilihat dari eksteriornya sangat masif perubahannya. Tampil dengan warna biru metalic yang menawan Toyota New Mirai terlihat menyolok. Perpaduan warna dan lekuk tubuh yang makin sporty dan elegan membuat Toyota Mirai terlihat seperti bukan hanya sekedar sedan zero emission.
"Kami telah bekerja untuk membuat mobil yang konsumen ingin mengemudikannya setiap waktu," kata Chief Engineer Toyota Mirai, Yoshikazu Tanaka, Jumat (25/10).
Tanaka yang berbicara pada sekitar 300 wartawan dari mancanegara diundang khusus Toyota untuk hadir menyaksikan inovasi pabrikan mobil Jepang itu. Ia menjelaskan secara detail tentang Toyota Mirai yang didesain ulang secara masif.
Desain baru itu terlihat tidak hanya dari eksterior yang lebih sporty dengan ruang kabin yang lebih luas dan nyaman bagi penumpang. Tidak heran bila Toyota Mirai bisa diisi sekitar empat sampai lima orang. Driving performance juga ditingkatkan, termasuk peningkatan 30 persen daya jelajah dibandingkan generasi pertama.
"Saya ingin konsumen bilang 'Saya memilih Mirai karena saya menginginkan mobil ini, dan kebetulan itu FCEV'," kata Tanaka.