Selasa 26 Nov 2019 07:11 WIB

Pemilu Jadi Penyebab Penjualan Mobil Toyota Lesu

Toyota sendiri baru mengeluarkan pembaharuan Toyota Rush.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Muhammad Hafil
Logo Toyota
Logo Toyota

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Angka penjualan mobil Toyota tak memiliki kondisi yang baik pada 2019 ini. Menurut Marketing Director Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi, penurunan sebesar 6,2 persen ini disebabkan karena 2019 merupakan tahun gelaran pemilihan presiden.

"Faktor pertama tahun ini memang adalah tahun pemilu. Kalau kita lihat sebelumnya pada 2024 market pun bereaksi terhadap kondisi politik," ungkap Anton di gelaran Workshop untuk jurnalis di Menara Astra, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Baca Juga

Konsumen mobil, kata dia, melakukan penundaan pembelian mobil menyusul mencari waktu yang tepat untuk membeli mobil. Yaitu ketika kondisi politik telah stabil, dan kebijakan dari Pemerintah telah aman.

Faktor yang kedua, kata Anton, adalah faktor ekonomi global Menurut Anton, mau tidak mau, Indonesia juga terimbas oleh kondisi ekonomi dunia yang cenderung melemah karena adanya perang dagang.

"Itu sangat mempengaruhi market di Indonesia. Tapi kita masih beruntung, karena GDP Indonesia masih di angka 5 persen. Jadi tetap bisa bertahan di market kira-kira 1 jutaan (pembelian mobil Toyota)," tutur Anton.

Akan tetapi, PT TAM sendiri memiliki evaluasi bahwa pada 2019 ini TAM berhasil memperluas pangsa pasar produk-produk unggulan Toyota. Produk-produk itu antara lain Toyota Rush yang memiliki pangsa pasar meningkat sekitar 55,3 persen.

Anton menuturkan, faktornya adalah pada produk. Toyota sendiri baru mengeluarkan pembaharuan Toyota Rush pada 2018 lalu, sehingga produk itu masih terbilang baru pada 2019 ini. Selain itu, PT TAM juga melakukan pembaharuan pada produk lain untuk meningkatkan pangsa pasar Toyota.

"Itu juga sangat membantu penetrasi di pasar, karena memang bagaimanapun dalam pembelian mobil, produk itu sangat penting," jelas dia.

Adanya penurunan angka penjualan dan meningkatnya pangsa pasar oleh Toyota pada 2019 ini, Anton mengakui memiliki sejumlah strategi dan target pada 2020 esok. Akan tetapi Anton masih enggan membagi mengenai target penjualan Toyota.

Namun, yang jelas, PT TAM akan terus melakukan perubahan atau improvement produk-produknya sebagai strategi penjualan mobil pada 2020. Meskipun demikian, dia memprediksi, kondisi pasar pada 2020 tak begitu jauh berbeda dengan 2019.

"Mungkin akan sedikit lebih aman pada 2020 karena tidak ada pemilu. Mudah-mudahan didukung dengan kondisi ekonomi Indonesia yang kuat di tengah kondisi ekonomi dunia," jelas Anton.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement