REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelaku industri otomotif Tanah Air berencana memperluas cakupan pasarnya di Australia. Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) melihat pasar Australia cukup potensial untuk digarap.
Gaikindo menyebut pihaknya pun telah membuat kesepakatan dengan otoritas Australia. "Ekspor kan kita harus berinoviasi cari pasar, salah satunya adalah kita sudah memiliki kesepakatan dengan Australia," kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, Rabu (4/12).
Kukuh mengungkapkan, permintaan pasar terhadap kendaraan mobil di Australia mencapai 1,4 juta unit per tahunnya. Selain potensi pasar, dari sisi geogragis, lokasi Indonesia dan Australia sangat berdekatan sehingga pengiriman pun akan semakin mudah.
Kukuh mengakui, untuk memenuhi permintaan pasar Australia ini, Indonesia harus melakukan penyesuaian produksi. Menurutnya, sebagian besar mobil yang diproduksi Indonesia saat ini belum memenuhi kebutuhan pasar Australia.
"Nah ini yang sedang diupayakan, kita sudah lakukan beberapa pertemuan dengan kedutaan dan juga ke prinsipal, mereka putuskan kita akan buat satu jenis mobil untuk pasar ekspor," kata Kukuh.
Kendati demikian, Kukuh belum dapat memastikan berapa unit yang akan diproduksi dari Indonesia untuk di ekspor ke Australia. Di sisi lain, Kukuh berharap ekspor mobil hingga akhir tahun bisa mencapai 300 ribu unit.
Sebagai informasi, sejak Januari hingga Oktober 2019, total ekspor mobil untuk jenis CBU (Completely Build Up) mencapai 275 ribu unit. Sedangkan total ekspor mobil jenis CKD (Completely Knock Down) mencapai 397 ribu unit.