REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dalam pasar global, Taiwan merupakan salah satu negara yang memiliki peranan penting dalam industri otomotif dunia. Mengingat, Taiwan jadi salah satu tulang punggung dalam industri spare part dan aksesoris otomotif. Oleh karena itu, setiap tahun, Taiwan menggelar pameran spare part dan aksesoris yang disebut dengan Taipei AMPA (Taipei International Auto Parts & Accessories Show).
Tahun ini, salah satu pameran spare part dan aksesoris terbesar di Asia itu kembali digelar pada 15 hingga 18 April. Lewat kegiatan yang dgelar oleh Taiwan Trade Center (TAITRA) ini, industri spare part dan aksesoris di Indonesia pun diharapkan dapat ikut serta dan memanfaatkan momentum dalam mendongkrak potensi di pasar global.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara, pun berharap agar industri otomotif di Indonesia dapat memanfaatkakan momentum pameran ini dengan optimal. Mengingat, pasar otomotif di dunia masih terbuka lebar sehingga potensi itu harus digarap dengan baik.
“Kita harus bisa jadi global suply chain. Kita memiliki potensi dan harus harus banyak belajar dari Taiwan karena produk Taiwan sudah diekspor ke berbagai negara,” kata Kukuh dalam konferensi pers Taipei AMPA di Jakarta pada Selasa (14/1).
Saat ini, Taiwan sendiri telah didukung oleh 1.018 suplier yang produknya telah tersebar di berbagai negara. Bahkan, 45 persen produk ekspor itu telah jadi langganan tetap untuk sejumlah industri di Amerika Serikat. Selain itu, komponen asal Taiwan itu juga dikapalkan di beberap negara besar lainya seperti Jepang, Cina dan Inggris.
Direktur TAITRA Jakarta, Tony Lin mengatakan, pameran ini merupakan pameran three in one yang terdiri dari Taipei AMPA, Autotronics Taipei, dan Taiwan Motorcycle. aipei AMPA 2020 yang disajikan secara lengkap itu pun diharapkan dapat memotivasi para pelaku industri otomotif Indonesia untuk terlibat.
“Artinya, ini merupakan pameran yang menyajikan suku cadang dan aksesoris untuk mobil, motor dan kendaraan berbasis elektrik,” kata Tony.
Tony mengatakan, produk karya anak bangsa dapat dilirik oleh pasar global. Di saat yang bersamaan, para pelaku industri Indonesia pun dapat sekaligus mengetahui produk terbaru apa saja yang dapat diterapkan untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.
“Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kapasitas dalam memproduksi kendaraan. Sedangkan Taiwan dikenal lewat produk suku cadang dan aksesoris. Oleh karena itu, pameran ini pun berpotensi menjadi jembatan dalam meningkatkan kerja sama dalam memasarkan produknya masing-masing,” ujarnya.
Pameran ini sendiri akan digelar di Taipei Nangang Exhibition Center dan akan melibatkan 3.850 industri. Selain menghadirkan produk yang tengah dibutuhkan oleh industri saat ini, pameran ini pun menyajikan produk yang berwawasan masa depan lewat konsep connected, autonomous, services &!shared dan electric (CASE).
Ikuti Whatsapp Channel Republika