Rabu 05 Feb 2020 05:41 WIB

Produksi Mini Cooper Baru Ditunda Gara-Gara Brexit

Produksi Mini Hardtop generasi terbaru terpaksa ditunda.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Produksi Mini Hardtop generasi terbaru terpaksa ditunda (Foto: logo mini cooper)
Foto: Pixabay
Produksi Mini Hardtop generasi terbaru terpaksa ditunda (Foto: logo mini cooper)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah British Exit (Brexit) pada 31 Januari lalu. Sebuah laporan mengatakan  BMW adalah salah satu perusahaan yang mengalami resiko tarif paling besar.

Sebuah laporan dari Reuters, Rabu (5/2), mengatakan bahwa perusahaan menunda Mini Hardtop generasi berikutnya karena menunggu informasi lebih lanjut tentang Brexit. Seorang juru bicara BMW mengatakan bahwa perpanjangan akan dilakukan.

Baca Juga

Produksi Mini Hardtop terpecah dengan sebagian besar model Mini Hardtop dibangun di Oxford, Inggris. Namun, tetapi beberapa produksi juga berlangsung di pabrik Nedcar dekat Maastrich di Belanda. Nedcar juga membuat Mini convertible, Countyman, dan BMW X1.

Reuters mengutip juru bicara perusahaan Maximilian Schoeberl yang mengatakan ini untuk "alasan biaya dan karena Brexit." Dengan Hardtop sudah menjadi salah satu anggota yang lebih tua dari segmennya, dan penjualan Mini menyelinap di seluruh dunia.

Ini bukanlah kabar baik bagi brand. Seperti di Amerika Srikat (AS), terjadi penurunan hingga 17 persen menjadi hanya 36.092 kendaraan yang terjual pada 2019.

Banyak produk Mini di masa depan yang akan datang dari Cina. BMW telah membuat usaha bersama dengan produsen mobil China Great Wall Motor untuk membangun pabrik di China yang akan menghasilkan mobil listrik Mini.

Pabrik baru di Zhangjiagang ini dijadwalkan untuk dibuka pada 2022. Selain itu, pabrik ini diperkirakan dapat memproduksi hingga 160.000 mobil per tahun.

Sementara itu, Mini Cooper SE buatan Oxford yang baru dibangun seluruhnya merupakan pengembangan dari mobil saat ini. Kedatangannya sekarang semakin menegaskan bahwa ada beberapa tahun lagi untuk Cooper Hardtop generasi F56.

Beyond Mini, menjadi diantara pembuat mobil bergulat dengan implikasi Brexit dalam beberapa bulan mendatang. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa, setelah menjadi anggota blok ekonomi itu selama 47 tahun dipastikan akan menimbulkan sejumlah konsekuensi.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel memperingatkan bahwa pasca-hengkang, akses Inggris ke pasar Eropa akan dibatasi. Selain itu, menurut Wakil Perdana Menteri Irlandia, Simon Coveney, Inggris dan Uni Eropa akan berjuang cukup keras untuk mencapai kesepakatan dagang selama periode transisi.

Sebelumnya, produsen mobil asal Jepang, Nissan Motor Co dikabarkan menyusun rencana darurat terkait Brexit. Nissan memilikih untuk fokus pada pada pabrik Sundeland, Inggris dan memangkas produksi di Eropa. Hal ini dilakukan jika ada dampak signifikan pada tarif impor mobil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement