REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pertumbuhan ekonomi nasional berdampak bagi membaiknya dunia industri, termasuk industri otomotif. Kondisi ini dimanfaatkan oleh produsen motor lokal merek Viar untuk menggenjot penjualan di tahun 2012 ini.
"PT Triangle Motorindo, selaku prinsipal Viar Motor menargetkan pertumbuhan 85 persen dari realisasi penjualan tahun 2011 sebesar 70.030 unit dan pada 2012 menargetkan penjualan teringgi 130.000 unit motor," kata Akhmad Zafitra Dalie, General Manager Marketing Triangle Motorindo kepada pers di Jakarta, Rabu.
Dia menuturkan, target penjualan sepeda motor Viar mencapai 130.000 unit tahun 2012. "Kami juga mematok target pangsa pasar regional Jawa 3-5 persen dan 7-10 persen untuk pangsa pasar di luar Jawa," ujar Dalie.
Target penjualan tersebut bisa tercapai karena adanya dukungan pabrik yang akan terus dibangun di areal 20 hektare di kawasan Industri Otomotif Modern, Semarang Jawa Tengah. Kapasitas produksi pabrik Viar saat ini bisa mencapai 76.000 unit per bulan atau 912.000 unit per tahun.
Viar berdiri selama 12 tahun ini terus memproduksi sepeda motor bebek, motor niaga, dan segmen motor sport. Pada tahun 2011 total penjualan Viar masih disumbang dari motor bebek sebesar 46,1 persen atau 32.284 unit, tipe roda tiga (motor niaga karya) sebesar 43,3 persen atau 30.323 unit, dan tipe sport memberikan kontribusi 4,9 presen atau 3.431 unit.
Pangsa pasar terbesar Via masih di pulau Jawa dan Sumatera. Untuk Jawa masih disumbang dari motor niaga, sedangkan di Sumatera adalah motor bebek. "Saat ini Viar sudah memiliki 500 dealer di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan," katanya.
Dalie mengungkapkan, harga yang terjangkau dari produk Viar karena menggunakan komponen lokal. Adapun untuk komponen lainnya masih diimpor. Namun, persentasenya sangat kecil, sehingga dapat menekan biaya produksinya.
"Dengan harga yang terjangkau, Viar sanggup menyediakan kendaraan yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen akan gaya hidup mengingat model-model motor Viar diklaim memiliki desain yang modern," tambahnya.
Ketika ditanya rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April mendatang, Dalie menyatakan kenaikan BBM justru menguntungkan bagi Viar. Alasanya, orang akan lebih banyak menggunakan sepeda motor ketimbang mobil.
"Kenaikan BBM merupakan berkah buat kami karena akan ada migrasi segmen dari mobil ke sepeda motor. Pada 2005-2006, harga BBM naik menjadi Rp6000/liter, penjualan Viar juga terdongkrak naik, saat itu melonjak dari 2 juta unit menjadi 4 juta unit," katanya.
Menurut Dalie, bagi orang yang mempunyai mobil, untuk menghemat belanja, mereka akan beralih ke roda dua. Sementara pengguna roda dua juga akan migrasi terutama pengguna yang mengedapankan "lifestyle dan trend" mereka akan pindah ke regular produk seperti produk Viar.
Tahun ini, Viar menargetkan penjualan motor niaga (motor roda tiga) sebanyak 3 ribu hingga 4 ribu unit pada 2012 ini. seiring dengan proyeksi pertumbuhan jenis sepeda motor niaga pada 2012 ini yang diprediksi mencapai 2.000 hingga 2.500 unit per bulan, katanya.