REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) akan makin memperkuat penetrasi pasar sepeda motor kelas atas, untuk mengantisipasi penurunan permintaan terkait penerapan kebijakan uang muka kredit kendaraan bermotor sebesar 30 persen pada 15 Juni 2012.
"Kami akan memperkuat segmen-segmen yang atas. Honda beruntung segmen atasnya mendominasi," kata Wakil Presdir AHM Johannes Loman, di Jakarta, Senin (30/4).
Segmen sepeda motor kelas atas yang dipasarkan AHM antara lain Honda Vario Techno 125 PGM-FI, Honda Scoopy, Honda Spacy, dan Honda PCX.
Ia memperkirakan segmen pasar sepeda motor kelas atas yang harganya di atas Rp12 juta-an/unit tersebut lebih tahan terhadap dampak penerapan kebijakan uang muka minimal 25 persen untuk sepeda motor.
Johannes Loman mengatakan kebijakan uang muka kendaraan bermotor tersebut pasti akan berdampak pada penurunan permintaan, karena sebagian besar pembelian sepeda motor melalui kredit.
"Sekitar 70 persen pembelian sepeda motor melalui kredit, hanya 30 persen yang tunai," ujarnya.
Dari 70 persen pembelian secara kredit tersebut, konsumen yang memberikan uang muka di atas 20 persen hanya sekitar 20 persen.
"Jadi daya beli konsumen sepeda motor masih kecil untuk uang muka. Kalaupun mereka mampu, biasanya dipakai untuk keperluan lain, seperti modal dagang," kata Johannes.
Karena itu, ia memperkirakan pasar sepeda motor yang paling terkena dampaknya adalah segmen menengah ke bawah.
"Kami berharap pemerintah menerapkan kebijakan uang muka kredit kendaraan bermotor secara bertahap, 15 persen dulu misalnya," ujar Johannes.
Ia khawatir, calon konsumen sepeda motor yang berdaya beli rendah akan hilang atau tidak melakukan pembelian sama sekali, dibandingkan menunda pembelian.
Karena itu, Johannes memperkirakan penjualan pada semester kedua 2012 akan turun dibandingkan semester pertama, menyusul penerapann kebijakan uang muka kendaraan bermotor tersebut.
Pada triwulan I penjualan sepeda motor secara nasional telah mencapai 1.931.677 unit atau turun 2,7 persen dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar 1.985.800 unit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika