Selasa 16 Oct 2012 20:23 WIB

Pasar Motor di Jakarta Terus Menurun

Sepeda motor baru
Sepeda motor baru

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ternyata pertumbuhan pangsa pasar sepeda motor di DKI tidak sebesar yang dibayangkan, mengingat banyaknya sepeda motor lalu lalang di ruas jalanan Jakarta.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan pertumbuhan sepeda motor tidak akan melebihi jumlah penduduk di daerah tersebut dan pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta sangat kecil, jika dibandingkan dengan penduduk di luar Jawa.

"Pangsa pasar motor di DKI terus menurun dari 30 persen, 20 persen dan tahun ini 13 persen. Banyak masyarakat yang lebih memilih transportasi seperti kereta dan bus," katanya ketika menggelar jumpa media di Jakarta pada Selasa(16/10).

Gunadi mengatakan pangsa pasar motor terbesar terletak di luar Jakarta karena tingkat kesejahteraan masyarakat saat ini semakin merata, tidak hanya terpusat di Jakarta.

"Pangsa sepeda motor Jawa Timur paling tinggi sebesar 15 persen, Jawa Barat 14 persen, baru Jakarta 13 persen, Jawa Tengah 9 persen dan terakhir Sumatera Utara," katanya.

Sementara itu, Gunadi menjelaskan AISI menargetkan pejualan motor nasional tahun ini sebesar 7.1 juta unit, turun 10 persen dari tahun lalu 8.6 juta. Salah satu faktor penurunan itu adalah kebijakan pemerintah tentang kenaikan uang muka sebesar 25-30 persen.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement