REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Agen Pemegang Merek (APM) sepeda motor diharapkan membangun pusat "research and development" (litbang) di dalam negeri dengan tenaga kerja lokal.
"Untuk mengetahui kondisi pasar sepeda motor di Indonesia, APM harus membuat sarana R&D yang melibatkan tenaga kerja dari dalam negeri. Selama ini, peningkatan pendirian R&D masih minim," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi, di Jakarta, Kamis.
Pemerintah, menurut Budi, terus mendukung pertumbuhan industri sepeda motor nasional.
"Saat ini, perbandingan motor dengan orang 1:4,5, artinya satu motor bisa dipakai empat orang. Padahal di negara tetangga Malaysia 1:2 dan Taiwan 1:2,5. Jika ada pertumbuhan motor di tahun mendatang minimal 1:3 saja, maka penjualannya bisa bertambah 30 juta unit dan totalnya bisa mencapai 80 juta unit," paparnya.
Sepeda motor, lanjut Budi, masih menjadi sarana alternatif untuk mengatasi kemacetan.
"Minimnya transportasi umum yang memadai, membuat masyarakat lebih banyak menggunakan sepeda motor," ujarnya.
Budi menambahkan, pihaknya ingin memfokuskan dan memprioritaskan pengembangan industri kendaraan bermotor dalam negeri untuk mewujudkan upaya pengembangan produk yang dibutuhkan masyarakat.
"Produsen diharapkan meningkatkan desain dan teknologi sepeda motor sesuai permintaan pasar," tandasnya.