REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016 akan berlangsung selama lima hari, dari 2-6 November. Terdapat lima Agen Pemegang Merek (APM) anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang ikut serta dalam pameran ini, diantaranya, Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata mengungkapkan, pameran ini dapat menunjukkan kebersamaan para APM dalam menunjukkan teknologi yang kekinian. Namun, mereka tetap bersaing untuk merebut perhatian dari konsumen di Indonesia.
"AISI menyelenggarakan ini bukan unjuk kartel, tapi kebersamaan, namun sesungguhnya kompetitif, ada persaingan ketat satu dengan merek lain, dan ini akan jelas sekali terjadi persaingan sengit," kata Gunadi dalam sambutan pembukaan IMOS 2016 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (2/11). IMOS sendiri menjadi bagian dari agenda AISI yang telah digelar dari 2002 lalu. Sebagai mitra dari Pemerintah, dan para konsumen, AISI bertanggung jawab untuk lebih transparan dalam mengupayakan teknologi berkelanjutan, dalam iklim usaha yang kondusif.
Kendati demikian, Gunadi mengaku pasar otomotif khususnya sepeda motor saat ini tengah lesu. AISI berharap pasar domestik akan tumbuh, namun hasilnya masih stagnan. "Diharapkan pertumbuhan pasar domestik, tapi sayangnya stagnan. Tapi, ekspor cukup berarti dan menggembirakan. Kami sampaikan bahwa, meskipun pasar melemah, kami yakini ke depan akan tumbuh," ungkapnya.
Ia melanjutkan, dalam 10-20 tahun ke depan sepeda motor masih akan menjadi pilihan utama transportasi masyarakat. Saat ini Indonesia menjadi pemain terbesar ketiga, setelah Cina dan India. Dengan pasar domestik yang akan ditargetkan mencapai enam juta unit pada akhir tahun, dapat menyumbang pendapatan Rp 90 triliun.
AISI sendiri terus berupaya mendorong pasar sepeda motor ke luar negeri, baik Asia Pasifik maupun Eropa. Menurut Gunadi, produk sepeda motor tanah air memiliki kualitas yang dapat diandalkan. "Tahun ini terdapat 300 ribu unit yang diekspor, dari 2014 sampai September 2016 sudah mendekati 800 persen. Dan pada 2020 diharapkan mencapai 1.000 persen," kata dia.