REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar sepeda motor terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terkahir. Pada 2011, puncak penjualan tertinggi sepeda motor menembus hingga delapan juta unit. Namun, kemudian terus mengalami penurunan, 2014 sebanyak 7,9 juta unit, 2015 6,5 juta unit, dan 2016 5,9 juta unit.
"Total pasar dari 2014 sampai 2015 turun terus. 2017 juga akan turun kembali menjadi 5,8 juta unit," kata David Budiono, Production, Engineering, and Procurement Director PT Astra Honda Motor, pekan ini.
Ia melanjutkan, penurunan penjualan sepeda motor turut dipengaruhi dengan dua komoditas, yakni batu bara, dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Dan faktor lainnya karena peraturan dari pemerintah, seperti aturan total Down Payment (DP).
David mengungkapkan, meskipun penjualan sepeda roda dua secara total mengalami penurunan, produksi Honda motor tetap stabil. Produksi AHM berada di kisaran 4,4 hingga 4,5 juta unit. Tahun ini pun diperkirakan berada di 4,4-4,5 juta unit.
Untuk menggairahkan pasar, AHM telah mengeluarkan tujuh produk baru, dan melakukan penyegaran 18 produk sepanjang 2017. Untuk segmen yang masih menjadi primadona di AHM adalah motor matik. Honda juga berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti, supplier komponen sepeda motor, perusahaan logistik, perusahaan pembiayaan, dan lainnya.
Pasar sepeda motor Honda hingga Oktober 2017 telah mencapai hingga 3,6 juta unit, dengan Market Share 74,7 persen. AHM berharap, pada 2018 pasar sepeda motor mencapai lebih dari 4,5 juta unit. Dan dari segi Market Share bisa memberikan kontribusi 75 persen di 2018.