REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Persero (ITDC) memastikan pembangunan Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) hanya ditujukan untuk menggelar perlombaan MotoGP. Sirkuit Mandalika tidak diperuntukkan bagi penyelenggaraan Formula 1.
"Sejak semula, kami memang fokus pada perlombaan sepeda motor," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansyur di Jakarta, Senin, selepas bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Abdulbar menjelaskan, penggemar olahraga sepeda motor di Indonesia jumlahnya lebih banyak ketimbang balap mobil Formula 1. Di lain sisi, ia mengungkapkan, Dorna sebagai pemilik lisensi MotoGP juga sudah lama berkeinginan masuk ke Indonesia.
Menurut Abdulbar, kontrak ITDC dengan Dorna pada MotoGP telah terjalin selama lima tahun dan ada pilihan untuk perpanjangan kontrak. Meskipun hanya fokus pada penyelenggaraan MotoGP, Abdulbar mengaku perusahaan BUMN di bidang pariwisata itu juga telah menjalin kontrak penyelenggaraan Motul Superbike (SBK) sebagai satu paket penyelenggaraan.
"Penggemar MotoGP tentu berbeda dengan penggemar Superbike," katanya.
Abdulbar menyatakan, penyelenggaraan perlombaan Superbike akan berlangsung dalam waktu yang berdekatan dengan MotoGP agar terdapat efisiensi biaya penyelenggaraan. Ia mengatakan, pembangunan sirkuit Mandalika sepanjang 4,32 kilometer itu akan dimulai pada September atau paling lambat Oktober 2019.
Sirkuit Mandalika akan dibangun oleh perusahaan konstruksi asal Prancis Vinci. Sebelum dibangun, ITDC akan melakukan homologasi dan pengesahan lintasan ke Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM).
"Setelah itu, persiapan pra-konstruksi, pelelangan dan pengadaan," katanya tentang sirkuit yang juga akan dipakai sebagai jalan umum di luar waktu penyelenggaraan.
ITDC akan membentuk badan usaha bernama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sebagai operator penyelenggaraan MotoGP dan lomba lain di Mandalika. ITDC merupakan pemilik tanah di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
"Kami yang menandatangani kontrak karena badan itu belum terbentuk," kata Abdulbar.