Ahad 21 Jul 2019 11:24 WIB

Melihat Motor Listrik Hemat Ramah Lingkungan di GIIAS 2019

Kebutuhan atas motor listrik muncul seiring kian menurunnya kualitas udara Jakarta.

Chief Operating Officer Green City Traffic (GCT), Rosyeni saat menjelaskan spesifikasi Motor Listrik ECGO 2 di GIIAS, ICE BSD, Jumat (19/7).
Foto: Dok. GCT
Chief Operating Officer Green City Traffic (GCT), Rosyeni saat menjelaskan spesifikasi Motor Listrik ECGO 2 di GIIAS, ICE BSD, Jumat (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara, Jakarta masih kerap bersinggungan dengan isu kualitas udara. Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) Jakarta memang berada pada titik mengkhawatirkan.

Merujuk pada data AirVisual baru baru ini, AQI Jakarta berada pada angka 145 yang masu kategori tidak sehat. Dengan angka tersebut Jakarta menempati posisi ketiga dalam peta polusi udara.

Salah satu penyebabnya adalah mobilitas tinggi khususnya via alat transportasi darat. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tak kurang dari 20 juta kendaraan bermotor hilir mudik di Ibu Kota Indonesia setiap harinya. Tak heran, udara Jakarta pun semakin kotor dan menyesakkan.

Menyiasati hal ini, pemerintah pusat pun semakin mendukung pengunaan Electric Motor sebagai pengganti kendaraan kendaraan bermesin bensin dan memperbanyak transportasi massal. Penggunan Motor Listrik di Indonesia dapt menjadi solusi mengingat tingginya animo masyarakat untuk menggunakan kendaraan roda dua, mengingat kemacetan yang kini semakin parah.

Berangkat dari isu kualitas udara tersebut, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) menjadi tempat diperkenalkannya alat trsnsportasi hemat dan ramah lingkungan. “Kami meluncurkan kendaraan ramah lingkungan berupa sepeda motor elektrik yakni EC-GO 2 untuk semua kalangan, yang berbeda dengan motor listrik lainnya, dari segi design, spesifikasi, dan harga,” ucap Chief Operating Officer PT. Green City Traffic (GCT), Rosyeni , ICE BSD, Tangerang, Banten, Ahad (21/7).

Rosyeni mengakui saat ini stigma yang berkembang di masyarakat adalah harga motor eletrik masih lebih mahal dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin. Belum lagi, ada anggapan harga baterai juga tidak lah murah dan jarak tempuh dari kekuatan motor listrik yang masih banyak dipertanyakan.

“Namun yang kali ini kami tawarkan adalah sebuah solusi, kami meluncurkan sebuah sepeda motor yang memiliki harga sangat terjangkau, dan mereka tidak perlu khawatir dengan pembelian baterai baru, karena dengan sistem rental baterai kami, konsumen dibebaskan dari kekhawatiran harus membeli baterai suatu saat nanti, selain itu motor ini dalam keadaan baterai penuh dapat menempuh jarak hingga 70 km,” ujar Rosyeni.

Rosyeni mengatakan, EC-GO 2 dibanderol dengan harga Rp 6.900.000, adapun biaya sewa baterai adalah sebesar Rp 95.000 untuk penggunaan sebanyak 1000km yang dapat digunakan selama 30 hari. “Artinya hanya sekitar Rp 95 untuk perkilometernya,” ujar dia.

Selain irit dan ramah lingkungan, GCT mengklaim motor ini disematkan dengan berbagai teknologi terkini. Seperti, GPS dan aplikasi pada smartphone yang dapat memonitor informasi terkini tentang kendaraannya dari kapasitas baterai, suhu kendaraan, lokasi GPS, kecepatan dan data lokasi pengisian baterai diluar yang terkoneksi dengan BMS (Battery Management System).

Aplikasi ini dklaim menjadikan EC-GO lebih aman, GPS yang terpasang berfungsi untuk memastikan posisi kendaraaan berada. Kemudian, dari sisi keamanan, memindahkan EC-GO2 tanpa sepengetahuan pemiliknya akan membuat alarm berbunyi. Kemudian, GPS akan mendeteksi lokasi kendaraan kepada pemiliknya melalui aplikasi.

Selain itu, masih menurut Rosyeni, big data juga menjadi landassn untuk memberikan inovasi dan perkembangan teknologi untuk pengguna kendaraan bermotor. Motor ber-design unik ini dapat dipacu hingga kecepatan 60 km/jam dengan berbagai varian warna, yakni Orange Squash, Blue Ocean, Green Tea, White Pearl, dan Titanium.

Diharapkan dengan hadirnya kendaraan ramah lingkungan ini dapat menjadi alternatif bagi para pengguna kendaraan bermotor dan mampu berkontribusi dalam pengurangan polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas buang.

“Kami juga menawarkan layanan yang kami namakan baterai swap, yakni layanan tukar baterai kosong dengan baterai yang penuh, ini akan kami sediakan di berbagai gerai nantinya, dengan adanya fitur ini, konsumen yang berencana melakukan perjalanan jauh tidak perlu khawatir lagi, tinggal mencari lokasi penyedia baterai terdekat, dan menukar baterainya untuk melanjutkan perjalanan,” ujar Rosyeni.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement