REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Produksi Toyota di Indonesia turun 50 persen mulai 25 April sampai 4 Juni, menyusul kelangkaan pasokan chip mobil dari Jepang.
"Kami akan berproduksi tiga hari dalam seminggu, dengan kapasitas produksi 50 persen mulai 25 April - 4 Juni," kata Wakil Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Johnny Darmawan di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, pengurangan produksi tersebut dilakukan agar pabrik tetap jalan selama pasokan suku cadang dari Jepang mengalami gangguan. Diakuinya, selama 25 April-4 Juni, Toyota menggunakan stok suku cadang yang ada.
"Kebijakan Toyota menyicil penggunaan sisa stok (suku cadang) yang ada sampai pemulihan. Jadi tidak dihabisi langsung, sehingga produksi tetap jalan, tidak ada pengurangan pegawai, apalagi PHK (pemutusan hubungan kerja), kecuali yang kontraknya memang habis," ujar Johnny.
Produksi mobil Toyota, lanjut dia, selama ini mengandalkan pasokan suku cadang terutama sebagian besar chip mobil dari Renesas Electronics. Produsen chip tersebut mengalami gangguan produksi akibat gempa dan tsunami di Jepang pada 11 Maret lalu. Renesas Electronic sendiri akhir pekan (22/4) mengumumkan akan berproduksi lagi pada 5 Juni 2011.
"Setelah 4 Juni, kami mengharapkan produksi bisa berangsur pulih dan lebih bagus lagi," katanya. Saat ini TMMIN memiliki kapasitas produksi di atas 100 ribu unit per tahun untuk produksi Innova dan Fortuner.
Sebelumnya, Presdir Toyota Motor Corp (TMC) Akio Toyoda, menyatakan tingkat produksi Toyota akan pulih seperti sediakala pada akhir tahun 2011. Pabrik Toyota di Jepang yang saat ini telah berproduksi 50 persen bertahap pulih mulai Juli 2011.
Johnny Darmawan yang juga Predir PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku distributor pemegang merek Toyota mengakui, gangguan produksi tersebut berdampak pada penurunan penjualan mobil, meskipun tidak besar.
"Penurunan penjualan tidak besar, karena Toyota Avanza dan Rush diproduksi di Daihatsu (PT Astra Daihatsu Motor) yang tidak mengalami gangguan pasokan komponen chip yang besar," paparnya.
Daihatsu, lanjut dia, memiliki pemasok komponen sendiri, yang berbeda dengan Toyota. Namun diakuinya, pasokan mobil Toyota lainnya, mulai dari Innova dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia akan mengalami penurunan.
Demikian pula dengan pasokan mobil lainnya dari Jepang dan Thailand, seperti Alphard, Camry, Vios, Yaris, dan lain-lain.
"Kami telah menyiapkan para dealer agar melakukan komunikasi dengan konsumen menjelaskan kondisi (kekurangan pasokan) tersebut. Innova dan Fortuner akan langka," ujar Johnny.
Sebelumnya, ia memperkirakan pada triwulan II penjualan Toyota di Indonesia akan turun 20-30 persen. "Kalau tidak ada tsunami, kami sudah siap berlari kencang, karena permintaan mobil di Indonesia tidak turun," ujarnya.