Jumat 04 May 2012 22:50 WIB

Daya Tahan Indonesia Pacu Produksi Otomotif Melonjak

Pabrik perakitan mobil PT Astra Daihatsu Motors.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pabrik perakitan mobil PT Astra Daihatsu Motors.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Lonjakan kapasitas produksi di sektor otomotif dipacu oleh daya tahan Indonesia terhadap krisis ekonomi dunia dan reformasi birokrasi yang menurunkan hambatan investasi.

"Kondisi positif tersebut langsung direspons para prinsipal otomotif dunia dengan menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi terpenting setelah Thailand. Selain itu, Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara," kata Direktur 

Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi di Jakarta, Jumat.

Menurut Budi, kestabilan makro ekonomi nasional telah memacu peningkatan pendapatan per kapita menjadi sekitar 3.400 dolar AS pada 2011 dan mendorong tumbuhnya kelas menengah yang menjadi calon pembeli mobil pertama (first car owner) paling potensial.

"Pertumbuhan ekonomi telah menaikkan pembelian mobil pada segmen menengah. Pada saat yang sama, pemerintah merilis proposal proyek mobil hijau (low cost and green car/LCGC) yang ternyata menjadi daya tarik kalangan prinsipal untuk berinvestasi," paparnya.

Lebih lanjut Budi memaparkan bahwa beberapa prinsipal seperti Honda bahkan secara terang-terangan akan memproduksi Honda Brio yang ditargetkan menjadi cikal bakal mobil hijau untuk pasar domestik.

"Mereka berkomitmen untuk menggunakan kandungan lokal hingga 80 persen," tuturnya.

Budi menambahkan pemerintah mempersyaratkan produksi mobil dari dalam negeri menggunakan kandungan lokal dengan persentase yang sangat tinggi.

"Dengan persyaratan tersebut, diharapkan para produsen mobil dapat meningkatkan belanja kebutuhannya di dalam negeri dan mendorong proses alih teknologi," tuturnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement