REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Konverter kit telah memiliki standar keselamatan internasional sehingga aman digunakan. Namun, pengguna konverter kit harus tetap waspada apabila terjadi kerusakan pada alat tersebut.
Menurut Service Advisor PT. Autogas Indonesia, Toto Taufik, kemampuan mengenali bau gas sangat penting. Liquid Gas for Vehicle (LGV) punya bau yang mirip dengan elpiji, maka dari itu bila ada kebocoran tentu pengendara bisa segera waspada.
Walau LGV berbau, tidak demikian dengan Compressed Natural Gas (CNG). "Masyarakat belum familier dengan bau CNG," kata dia saat ditemui di Indonesia International Motor Show 2012.
Tapi, dia mengatakan agar tidak perlu khawatir karena ada sistem alarm yang dipasang di konverter kit. "Kalau alarm menyala, cek tabung gasnya. Kemungkinannya gas habis, tapi kalau jarum penunjuk masih penuh sementara alarm menyala, segera pindahkan ke mode bensin."
Dia juga mengatakan agar pengguna konverter kit menyervis mobil secara berkala. "Tiap 5.000 km pertama dan kedua, selanjutnya cek setiap 15.000 kilometer."