REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menargetkan pada 2013 investasi komponen otomotif dapat menyentuh angka 1,5 miliar dolar AS seiring meningkatnya ekspansi 100 pabrikan asal Asia Timur.
"Tahun depan, investasi komponen otomotif untuk `tier` I dan `tier` II dari Asia Timur seperti Jepang, Taiwan serta China diproyeksikan mencapai 100 industri dengan penanaman modal mencapai 1,5 miliar dolar AS," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi, di Jakarta, Rabu.
Ia juga menjelaskan bahwa investasi baru ini menambah jumlah industri komponen otomotif dari 1.400 unit pada tahun ini menjadi 1.500 unit pada 2013.
Investasi komponen otomotif di Indonesia, menurut Budi, mengalami pertumbuhan yang bagus seiring meningkatnya permintaan kendaraan roda empat di pasar domestik.
"Empat tahun yang lalu, industri komponen otomotif Indonesia baru 900 unit, hal ini menunjukkan bahwa pasar otomotif nasional semakin besar. Nantinya, produksi dari 100 industri komponen yang baru akan memasok komponen untuk industri-industri otomotif seperti mesin," paparnya.
Investasi disektor komponen, lanjut Budi, diharapkan didukung dengan peningkatan investasi penelitian dan pengembangan atau "research and development" (R&D).
"Pembangunan R&D sangat dibutuhkan karena produksi untuk satu buah mobil mampu bertahan dalam kurun waktu tujuh tahun hingga delapan tahun. Sementara itu, dibutuhkan riset tiga sampai empat tahun untuk menghasilkan satu model mobil baru sampai dipasarkan ke konsumen," ujarnya.
Budi menambahkan, pihaknya terus mendorong pertumbuhan volume penjualan dan pasar mobil nasional. "Kami berharap kondisi tersebut akan menopang skala ekonomis untuk memacu investasi manufaktur mobil maupun komponennya," tandasnya.