REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Produsen pelumas asal Prancis, PT Total Oil Indonesia menggelar kegiatan sosialisasi safe riding di Kampus Unpad, Kota Bandung, Kamis (30/11). Kegiatan ini merupakan tanggung jawab sosial PT Total Oil Indonesia dalam menekan angka kecelakaan di Indonesia.
Kementerian Perhubungan mencatat, di tahun 2016 rata-rata setiap harinya ada 72-73 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Sepanjang 2014 tercatat 95.906 kasus kecelakaan lalin, tahun 98.970 kasus, dan terakhir 2016 meningkat menjadi 105.374 kasus.
Brand Manager PT Total Oil Indonesia Magdalena Naibaho mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kampanye ‘Safe Riding with Total Hi-Perf’ yang diselenggarakan PT Total Oil Indonesia di empat kota. Sebagai perusahaan minyak dan gas internasional terbesar keempat di dunia, kata dia, Total berkomitmen menciptakan keselamatan berlalulintas.
Menurut dia, kampanye ini merupakan wujud komitmen yang diimplemntasikan melalui kegiatan edukasi terkait tata cara berkendara yang baik dan aman. ‘’Kami senang, ratusan mahasiswa mengikutinya secara antusias,’’ ujar Magdalena di Kampus Unpad, Kamis (30/11).
Magdalena menjelaskan, tahun 2017 adalah tahun ketiga gelaran kampanye edukatif tersebut. Setelah selama dua tahun menyelenggarakannya di Jakarta, pihaknya kali ini menggelar ‘Safe Riding with Total Hi-Perf’ ke kampus di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Secara keseluruhan ada enam titik yang menjadi target, yaitu Unpad dan Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, Universitas Diponegoro dan Universitas Soegijapranata di Semarang, Universitas Sebelas Maret di Surakarta, dan Universitas Swadaya Gunung Jati di Cirebon.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Riswandi yang hadir mewakili Walikota Bandung Ridwan Kamil, mengapresiasi kegiatan tersebut. Kata dia, kegiatan ini sangat positif dan patut ditiru oleh perusahaan lain.
Menurut Didi, Wali Kota Bandung berpesan tiga hal. Yang pertama, sebut dia, yakni pentingya membangun culture set terkait keselamatan berkendara sejak usia dini atau golden age. Kedua, imbuh dia, merutinkan edukasi dengan pendekatan dan media yang populer di kalangan muda. Pasalnya, papar dia, 40 persen penduduk Kota Bandung berusia di bawah 40 tahun.
‘’Penggunaan media sosial atau video mengenai konten keselamatan akan lebih mudah diterima oleh kaum muda,’’ tambahnya. Pesan terakhir dari Wali Kota Bandung, adalah pentingnya keberadaan fasilitas keselamatan, seperti trotoar atau lainnya di ruang-ruang publik. N ril