Kamis 02 Jan 2020 16:25 WIB

Mobil Terendam Banjir, Jangan Bertindak Sembrono

Jangan bertindak sembrono pada mobil karena akan sangat membahayakan.

Rep: Febryan A/ Red: Nora Azizah
Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek ikut merendam sejumlah mobil. Jika mobil Anda adalah salah satunya, maka jangan bertindak sembrono karena akan sangat membahayakan.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek ikut merendam sejumlah mobil. Jika mobil Anda adalah salah satunya, maka jangan bertindak sembrono karena akan sangat membahayakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek ikut merendam sejumlah mobil. Jika mobil Anda adalah salah satunya, maka jangan bertindak sembrono karena akan sangat membahayakan.

Kepada Republika.co.id, Kamis (2/1), Pakar Otomotif Bebin Djuana, megatakan, hal yang harus diupayakan pertama kali tentu menyalamatkan mobil dari banjir. Namun, jika hal itu tak bisa dilakukan, maka terdapat lima langkah yang bisa dilakukan.

Baca Juga

Lepaskan terminal aki atau klep penghubung antara kutub positif dan negatif. Sehingga tidak ada lagi aliran listrik ke dalam sistem.

Sitem kelistrikan perbaikan jauh lebih sulit dan lebih dibandingkan dengan komponen mesin. "Urusan kelistrikan itu paling bahaya," ucapnya. Terlebih mobil terkini sudah memakai sistem komputerisasi semua.

Ketika air sudah surut, jangan coba-coba menghidupkan mesin. Sebab, perlu dipastikan terlebih dahulu apakah tidak ada air yang masuk ke komponen mesin. Akan sangat fatal jika mesin dihidupkan tapi ternyata ada air yang tercampur dengan oli mesin.

7y8;;;;u2q1W55, menghidupkan mesin berarti menyambungkan kembali terminal aki yang berarti berpotensi terjadi korsleting. Sebab, sulit untuk memastikan setiap komponen kelistrikan sudah kering.

"Ada banyak sekali kabel di dashboard dan bagian kap mesin juga," katanya.

Kapan seharusnya menghidupkan mesin? "Jangan memakai satuan waktu," kata Bebin. Sebab, pada tahap ini sudah harus diserahkan ke mekanik.

Datangkan mekanik ke rumah atau derek mobil ke bengkel. Serahkan kepada mekanik untuk memeriksakan semua bagian mesin hingga dinyatakan aman untuk digunakan kembali.

Pilih bengkel yang berkualitas. Bebin bercerita, salah satu temannya hampir celaka gara-gara mekakin terlewatkan mengecek satu komponen kelistrikan mobil.

Mobil sahabatnya itu setelah terendam banjir segera diperbaiki ke bengkel dan dinyatakan suda bisa digunakan. Namun setelah dua bulan berselang, mobilnya mati total dalam perjalanan.

"Masih untung karena tidak sampai terbakar," ucapnya

Bebin menambahkan, meski tidak dibenarkan untuk menghidupkan mesin sebelum ditangani mekanik, tapi pemilik bisa memulai untuk pembersihan bagian interior mobil. Seperti jok, plafon dan karpet.

"Yang merendam itu kan air kotor. Bisa jadi penyebab banyak penyakit," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement