REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Singapura masih berada di daftar teratas negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan Singapura berada di urutan teratas baik dalam capaian selama triwulan kedua maupun sepanjang semester pertama 2017.
"Lima besar penanaman modal asing (PMA) pada triwulan kedua 2017 yakni Singapura (senilai 1,6 miliar dolar AS), Jepang (1,4 miliar dolar AS), Cina (1,3 miliar dolar AS), Hong Kong (0,6 miliar dolar AS) dan Korea Selatan (0,5 miliar dolar AS)," katanya di Jakarta, Rabu (26/7).
Sementara itu, berdasarkan capaian sepanjang semester pertama 2017, lima besar negara asal PMA yakni Singapura (3,7 miliar dolar AS), Jepang (2,8 miliar dolar AS), Cina (2 miliar dolar AS), Hong Kong (1 miliar dolar AS) dan Amerika Serikat (1 miliar dolar AS).
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menilai sentimen negatif mengenai Cina yang berkembang belakangan tidak berdampak signifikan terhadap perkembangan investasi negara Tirai Bambu itu. "Investasi Tiongkok terus meningkat dan kualitasnya juga terus meningkat, dari kekuatannya di sektor padat modal seperti di smelter dan infrastruktur sekarang juga masuk sektor padat karya seperti pariwisata. Itu sangat startegis buat kita," katanya.
Thomas mengatakan partisipasi Indonesia dalam KTT Belt and Road Forum di Beijing, Mei lalu, juga sangat membantu mendorong pertumbuhan investasi dari Tiongkok baik dari jumlah maupun mutunya.
BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang semester pertama 2017 mencapai Rp 336,7 triliun, naik 12,9 persen dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 298,1 triliun.
Secara rinci, realisasi penanaman modal asing (PMA) pada periode tersebut sebesar Rp 206,9 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 129,8 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 345.323 orang. Capaian tersebut mencapai 49,6 persen dari target realisasi investasi 2017 sebesar Rp 678,8 triliun.