REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan agar Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan dijadikan sebagai destinasi wisata budaya Betawi.
Menurut dia, salah satu cara agar tempat tersebut semakin dikenal oleh masyarakat sebagai destinasi wisata budaya Betawi, yaitu dengan menjadikan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai lokasi tetap penyelenggaraan acara Lebaran Betawi setiap tahun.
"Saya rasa sebaiknya acara Lebaran Betawi setiap tahun diselenggarakan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, karena nuansa Betawi disitu masih sangat kental," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Mantan Wali Kota Blitar itu menuturkan, apabila tempat itu dijadikan sebagai lokasi tetap acara Lebaran Betawi, maka masyarakat akan semakin mengenal Setu Babakan sebagai destinasi wisata budaya Betawi.
"Kalau tempat itu dijadikan sebagai lokasi tetap acara Lebaran Betawi, maka itu juga sebagai salah satu upaya kami dalam menerapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi," tutur Djarot.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengharapkan agar pelaksanaan kegiatan Lebaran Betawi pada tahun ini ramai dikunjungi oleh masyarakat dan juga para pelaku usaha.
"Saya harap acara Lebaran Betawi nanti ramai pengunjungnya. Apalagi kalau banyak pelaku usaha atau orang-orang kreatif yang datang, maka diharapkan kebudayaan Betawi bisa terus dilestarikan," ungkap Saefullah.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi akan menyelenggarakan kegiatan Lebaran Betawi selama tiga hari berturut-turut, yakni mulai 28 hingga 30 Juli 2017 di kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kegiatan tersebut akan diisi dengan bermacam-macam jenis hiburan dan kesenian budaya Betawi, mulai dari tradisi Betawi, kudapan khas Betawi, tarian Betawi dan berbagai perlombaan.