REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Rencana mengirim hafidz keluar negeri membawa kekhawatiran terkait kebutuhannya di dalam negeri. Pendiri lembaga dakwah, Erick Yusuf menyampaikan tidak perlu khawatir 'kehabisan' hafidz untuk di dalam negeri.
Menurutnya, pengiriman hafidz ke daerah-daerah di Indonesia sudah dilakukan sejak lama. "Itu sudah dari lama, sudah jalan dari dulu, lembaga-lembaga di sini sudah mengirimkan dai-dai tangguh ke daerah," kata dia, Rabu (26/7).
Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bahwa dalam negeri tidak terperhatikan. Sesuai kebijakannya, 'ekspor' itu dilakukan ketika kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi. Begitu pula dengan hafidz-hafidz di Indonesia.
Indonesia sebagai warga dunia wajib menebar lebih banyak manfaat. Sehingga ketika ada kesempatan untuk mengirim hafidz terbaik ke seluruh pelosok dunia, ini harus disambut dengan baik dan semangat.
Beberapa waktu lalu, Direktur Penerangan Agama Islam Khoiruddin berencana membuat program pengiriman hafiz dan imam masjid ke berbagai negara. Baik Timur Tengah, Eropa, maupun Amerika.
Menurutnya, saat ini, banyak negara yang mengajukan permohonan pengiriman Imam masjid ke Kementerian Agama. "Melihat banyaknya negara yang mengajukan permohonan Imam masjid, ke depan kita akan programkan semacam 'ekspor' hafiz ke seluruh dunia," kata dia.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement