REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri berjanji untuk memperkuat solidaritas dalam memerangi terorisme, seperti ISIS dan kelompok teroris lainnya. Kesepakatan di antara keduanya muncul saat Hariri berkunjung ke Gedung Putih, Selasa (26/7).
Dalam sambutan singkat sebelum bertemu Trump, Hariri mengatakan, dia berharap kemitraan antiterorisme di antara kedua negara akan terus berlanjut. Setidaknya hingga kelompok teroris yang saat ini merongrong dan mengancam stabilitas keamanan, baik di dalam negeri masing-masing, maupun di luar negeri, berhasil ditumpas.
"Kami akan melakukannya," ujar Trump menyambut harapan Hariri tersebut, seperti dilaporkan laman Al Arabiya.
Trump juga menyampaikan keyakinannya terhadap Hariri yang dinilai mampu memberantas ISIS dan kelompok teroris lainnya. "Pada akhirnya Anda akan menang. Kami memiliki kepercayaan besar pada diri Anda," kata Trump kepada Hariri.
Pekan lalu, Gedung Putih menyatakan, Trump dan Hariri akan mendiskusikan beberapa isu. Selain terorisme dan keamanan, keduanya juga akan membahas tentang pengungsi dan ekonomi.
Hariri kemungkinan akan meminta bantuan dana kepada AS untuk mengatasi masalah gelombang pengungsi Suriah di negaranya. Pengungsi Suriah di Lebanon saat ini telah mencapai 25 persen dari populasi negara tersebut yang hanya berjumlah enam juta orang.
Isu lainnya adalah tentang permintaan agar AS mendukung militer Lebanon. AS dilaporkan tengah berencana untuk memperkuat sanksi terhadap kelompok militan Hizbullah.