REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) segera membentuk Komite Kemanusiaan dan Kemerdekaan Palestina (K3P) PBNU guna menangani krisis kemanusiaan di negara tersebut.
Tugas K3P ini selain memperjuangkan keselamatan dan hak rakyat Palestina, juga menggalang solidaritas dunia untuk bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan komite itu merupakan tindak lanjut amanat Muktamar ke-33 NU di Jombang 2015, Jawa Timur.
Helmy menolak keras jika ada pihak yang menganggap bahwa yang terjadi di Palestina adalah konflik agama semata.
Menurutnya, PBNU berharap negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan tetap dewan keamanan PBB seperti Prancis, Britania Raya, Amerika dan Rusia untuk secepatnya memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina.
Dia menganggap, tindakan protektif terhadap Palestina penting dilakukan untuk menepis isu keberpihakan PBB selama ini yang cenderung mengabaikan Palestina.
"Kami memandang apa yang terjadi di Palestina adalah krisis kemanusiaan. Maka yang digalang komite ini bukan hanya sebatas ukhuwah Islamiyah tapi lebih dari itu adalah ukhuwah insaniyah, persaudaraan kemanusiaan," kata Helmy.