REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Hamdan menyatakan dua helikopter menjatuhkan 27 kali bom air untuk memadamkan titik api di Kabupaten Tebo.
"Sejak Rabu siang, dilakukan 'water bombing' sebanyak 27 kali. Helikopter jenis Kamov melepaskan delapan kali bom air dan helikopter Bell 19 kali," katanya di Jambi, Rabu.
Besarnya titik api yang ditemukan salah satu lahan di Kabupaten Tebo itu membuat dua helikopter bantuan BNPB harus terbang ke titik api sekaligus untuk memadamkan api.
Sebanyak 27 kali pengeboman tersebut, katanya, belum bisa memadamkan api sehingga harus dilakukan pengeboman air tahap dua atau hingga Rabu malam.
Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Hamdan mengatakan telah ditemukan setidaknya delapan titik panas dengan tingkat kepercayaan 80 persen terjadinya kebakaran. Delapan titik api itu ditemukan di Kabupaten Tebo. Namun Hamdan belum bisa memastikan luasan lahan yang terbakar dan dilakukan pemadaman itu.
Sebelumnya, Senin (24/7) lalu, juga telah dilakukan pengeboman air untuk memadamkan api di Kabupaten Batanghari dan Tebo. Sebanyak tujuh kali bom air dilepaskan untuk memadamkan api di kedua wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Jambi sudah memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga tiga bulan ke depan mengingat daerah itu mulai memasuki musim kering dan terus terpantau titik panas.