REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dinilai akan seru jika Partai Demokrat benar-benar berkoalisi dengan Partai Gerindra atau juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Poros ini dianggap akan membangun keseimbangan politik pada Pilpres mendatang.
"Jika berkoalisi, maka pertarungan akan sangat seru dan bagus bagi perpolitikan Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (26/7).
Dengan poros yang menurut Ujang seimbang dengan partai koalisi pemerintah itu ia nilai sangat penting. Menurut dia, keseimbangan tersebut adalah bentuk dari demokrasi. Jika tidak ada kekuatan penyeimbang bagi kekuatan yang lain, maka tidak ada istilah kompetisi demokrasi yang selama ini dicita-citakan bersama.
"Sehingga perpolitikan Indonesia tidak didominasi oleh partai atau kelompok tertentu," kata dia.
Sebelumnya, kabar belakangan ini mengatakan Partai Demokrat mulai mengambil ancang-ancang menghadapi Pilpres 2019. Demokrat pun siap bila diajak berkoalisi, termasuk dengan Gerindra.
"Misalnya pada Pilpres 2019 nanti partai koalisi pemerintah adalah PDIP, PPP, PAN, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB. Mereka akan melawan Gerindra, PKS dan Demokrat. Atau mungkin nanti PAN keluar dari koalisi pemerintah, itu akan lebih seru lagi, tambah Ujang.
Ujang menyebutkan, melawan incumbent memang berat. Tetapi, bukan berarti incumbent tersebut tidak bisa kalah. Menurut dia, di politik tidak ada yang tidak mungkin. "Kuat atau tidaknya tergantung dinamika politik yang berkembang nanti. Yang jelas, pertarungan akan seru," tutur dia.