REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait isu reshufle pergantian kabinet Kerja, Wakil Ketua DPR-RI Taufik Kurniawan berharap koalisi tidak bergeser lantaran tidak kebagian kursi menteri. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, sebaiknya semua lembaga pemerintahan termasuk DPR yang menjadi lembaga legislatif fokus menjalankan tugasnya.
"Kita fokus bekerja masing-masing, pemerintahan berjalan dengan lancar, DPR bekerja sesuai dengan ranah parlemen," ujar dia saat ditemui di Gedung Nusantara III, Rabu (26/7).
PAN sendiri, kata dia, akan melakukan keputusan-keputusan politis berdasarkan mekasinme yang berlaku dalam partai. PAN, kata dia, memiliki AD/ART yang memutuskan sikap politik melalui rapat kerja nasional (rakernas), sedangkan rakerknas sebelumnya sudah diputuskan.
"Pada saat (rakernas) sebelumnya yang menyatakan berkoalisi pada pemerintahan," jelas dia.
Namun, Taufik menambahkan, jika memang ada hal-hal yang dianggap luar biasa, tentunnya PAN akan kembalikan pada mekanisme partai yang akan berpegang pada komando ketua umum PAN, Zulkifli Hasan.
"Kita harapkan tentunya bisa berjalan harapan kami semuanya. Waktu (Pemilu) tinggal sedikit, mari kita isi ini ke depan pesta demokrasi dengan hal-hal yang sangat-sangat objektif untuk kepentingan masyarakat," ujar dia.
Terkait perintah pendiri PAN, Amien Rais yang meminta kader PAN, Asman Abdur yang menjabat sebagai Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mundur dari Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi, Taufik mengatakan Ketua Umum PAN sudah menjawab hal tersebut.
"Saya kira pak Zul (Zulkifli Hasan) sudah menyampaikan," jelas dia singkat.
Terkait tindak lanjut pernyataan Amien Rais, Taufik menjelaskan akan menyerahkan sepenuhnya pada elit PAN. Namun, kata dia, PAN merupakan Partai yang bersifat demokratis. Taufik mengatakan, segala sesuatu yang akan diputuskan PAN diambil dengan matang dan penuh pertimbangan.
"Semua sesuai dengan mekanisme partai, semua kita serahkan kepada petinggi-petinggi partai utuk memutuskan hal yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara," jelas dia.