Kamis 27 Jul 2017 04:30 WIB

Kepemimpinan Trump, Setengah Muslim AS Alami Diskriminasi

Rep: Adysha Citra R/ Red: Bilal Ramadhan
I am a Muslim Too: Muslimah Amerika tengah shalat di sela unjuk rasa menolak kebijakan Anti Imigran Trump di Lapang Times Square New York, AS, (19/2) waktu setempat.
Foto: Andres Kudacki/AP
I am a Muslim Too: Muslimah Amerika tengah shalat di sela unjuk rasa menolak kebijakan Anti Imigran Trump di Lapang Times Square New York, AS, (19/2) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Survei Pew Research Center menunjukkan angka mencengangkan terkait diskriminasi yang dialami Muslim Amerika (AS). Diperkirakan hampir setengah dari Muslim AS mengalami diskriminasi dalam satu tahun terakhir.

Tiga per empat dari 1.001 responden Muslim AS mengatakan ada banyak diskriminasi terhadam Muslim di negara tersebut. Setengah dari responden juga menilai bahwa kehidupan sebagai Muslim di AS terasa lebih berat dalam beberapa tahun terakhir.

Sebanyak 48 persen responden juga mengaku mengalami diskriminasi dalam satu tahun terakhir. Pew Research Center merangkum setidaknya ada lima bentuk diskriminasi yang paling sering dialami Muslim AS.

Sebanyak 32 persen responden mengaku diperlakukan dengan penuh kecurigaan oleh orang sekitar mereka. Sebanyak 19 persen responden mengalami diskriminasi oleh petugas keamanan bandara. Mereka mendapat perlakuan berbeda hanya karena berstatus sebagai Muslim.

18 persen responden lainnya mengaku kerap dipanggil dengan sebutan-sebutaan penghinaan. Sebanyak 10 persen responden mengatakan diperlakukan berbeda oleh petugas penegak hukum. Sebanyak enam persen responden mengatakan pernah mendapat ancaman maupun serangan fisik.

Diskriminasi cenderung lebih sering dialami oleh ummat Muslim AS dengan penampilan khas Muslim, sebagai contoh menggunakan hijab. Cukup banyaknya diskriminasi yang diterima membuat sebagian Muslim AS merasa tak lagi aman dalam berkegiatan sehari-hari.

"Kami harus lebih memperhatikan lingkungan sekitar kami, tahu di mana kami berada, siapa di sekitar kami dan pemikiran apa yang mereka miliki mengenai Islam," terang salah satu responden yang merupakan seorang imigran, seperti dilansir BBC.

Sebagian besar responden juga tidak puas dengan arah pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini. Sebanyak 74 persen dari responden menilai bahwa Trump bersikap tidak bersahabat dengan Muslim. Angka tersebut jauh berbeda jika dibandingkan dengan hasil survei 2011, di mana 64 persen responden Muslim menilai Presiden Barack Obama bersikap bersahabat terhadap Muslim.

Seakan mengimbangi angka diskriminasi, jumlah dukungan yang diterima Muslim AS saat ini juga meningkat. Sebanyak 49 persen responden mengatakan bahwa mereka pernah mendapatkan dukungan dari orang lain terkait agama Islam yang mereka anut.

Terlepas dari perlakuan buruk yang diterima sebagian Muslim As, 89 persen responden mengaku bangga menjadi Muslim sekaligus warga Amerika. Para Muslim AS ini menilai bahwa mereka memiliki banyak kesamaan dengan warga AS pada umumnya sebagai manusia.

"Persamaan yang saya punya dengan sebagian besar warga Amerika adalah dedikasi untuk negeri ini," terang salah satu responen berusia 40-an tahun.

Pew Research Center memperkirakan ada sekitar 3,35 juta Muslim dari berbagai kelompok usia di Amerika Serikat saat ini. Jumlah ini satu juta lebih banyak dibandingkan jumlah Muslim pada 2007 lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement