Kamis 27 Jul 2017 12:15 WIB

Motor tak Boleh Lewati JLNT Casablanca? Ini Alasannya

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Andi Nur Aminah
Kendaraan melintasi Jalan layang Non Tol (JLNT) kasablanka-Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9).(Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kendaraan melintasi Jalan layang Non Tol (JLNT) kasablanka-Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9).(Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepeda motor dilarang melintasi Jalan Layang Non Tol Casablanca (JLNT Casablanca). Wakil Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Wakadishub Pemprov DKI Jakarta), Sigit Wijatmoko mengungkapkan alasan mengapa sepeda motor tidak boleh melintasi JLNT Casablanca.

Menurutnya, ada pertimbangan teknis dan non teknis. "Pertimbangan teknisnya, jalan itu relatif panjang ya dengan tekanan angin yang relatif besar, titik pengaman (di pinggir JLNT Casablanca) tidaklah tinggi makanya tidak direkomendasikan untuk dilalui motor," ujar Sigit saat dihubungi oleh Republika.co.id, Kamis (27/7).

Sementara itu alasan non teknisnya, sambung Sigit, lebih kepada perilaku pengendara motor. "Perilaku pengendaranya mungkin juga bisa berhenti untuk foto, untuk mengamati gedung-gedung di sekitar. Kan ini dari faktor keamanan yang kita khawatirkan," katanya.

Selain itu, sepeda motor yang masih menyerobot akan ditindak. Sebab, Sigit mengatakan, melanggar Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. "Itu masuk dalan pelanggaran rambu. Rambunya ada rambu larangan (motor tidak boleh melintas," ujarnya.

Maka dari itu, sepeda motor bisa melewati Jalan Profesor Dr Satrio Karet Kuningan. Posisi jalan tersebut terletak di bawah JLNT Casablanca. "Jalur bawah juga bisa dipakai. Jalurnya juga eksisting," katanya.

Sebelumnya, Gubenur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta para pengendara sepeda motor yang melintas di JLNT Casablanca agar ditindak secara tegas. "Kalau ada pengendara motor yang naik ke JLNT Casablanca, solusinya cuma satu, harus ditangkap. Jadi, supaya tidak ada lagi motor yang melintas di situ," kata Djarot di Balai Kota, Senin (24/7).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement