Kamis 27 Jul 2017 12:25 WIB

SBY-Prabowo Berpeluang Bahas Koalisi Demokrat-Gerindra

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nur Aini
Prabowo dan SBY
Foto: wordpress.com
Prabowo dan SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat maupun Partai Gerindra akan turut mendampingi pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis (27/7) malam ini.

"Didampingi oleh pengurus inti masing-masing. Saya ikut nemenin," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (27/7).

Menurutnya, pertemuan SBY-Prabowo ini juga telah lama direncanakan oleh kedua partai. Muzani menyebut pertemuan kedua tokoh tersebut akan menjadi penting mengingat keduanya sudah lama tidak bertemu. Kemudian ditambah pertemuan dalam situasi dan kondisi politik saat ini.

"Suasana kayak begini tentu saja kemudian dikaitkan dengan banyak agenda politik yamg sekarang sudah mulai menghangat di 2019," ujar Muzani.

Karenanya, Muzani tidak menutup kemungkinan dalam pertemuan juga akan membicarakan soal arah koalisi kedua partai. Apalagi pasca-pengesahan UU Pemilu beberapa waktu terakhir, yang mengharuskan partai berkoalisi dalam Pilpres 2019.

"Kemungkinan itu mungkin saja bisa saja dibicarakan. Apalagi kan suasananya baru menyelesaikan UU Pemilu. Sehingga kalau keduanya membicarakannya itu saya kira sebagai suatu kemungkinan. Tapi apa benar apa nggak, kita lihat hasil nanti malam hasil pertemuannya," ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR tersebut.

Muzani juga menambahkan kemungkinan dilakukan komunikasi dengan ketua umum partai lain. Namun ia belum dapat memastikan siapa saja partai yang dimaksud tersebut. "Minggu-minggu ini kami akan bersilahturahmi dengan beberapa partai lain, termasuk dengan partai-partai koalisi akan bicara," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement