Kamis 27 Jul 2017 12:35 WIB

Ini Perhitungan Politik Peluang Koalisi Gerindra-Demokrat

Red: Nur Aini
 Susilo bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Susilo bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pemilu Presiden 2019, terkait rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis malam.

"Kalau Pak Prabowo ingin bertemu dengan Pak SBY dalam rangka meminta pandangan terkait hal terbaik, dan seandainya mau berkoalisi sah-sah saja," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis (27/7).

Agus menjelaskan dinamika politik selalu berubah, dan saat ini setiap parpol harus berkoalisi untuk mengusung capres untuk memenuhi ambang batas partai politik atau gabungan parpol mengajukan calon presiden. Dia mengatakan kalau Demokrat dan Gerindra berkoalisi maka sudah memenuhi ambang batas partai politik atau gabungan parpol mengajukan calon presiden yaitu 20 persen. "Sesuatu hal yang sah saja? tentunya hal-hal terbaik kami serahkan kepada beliau berdua," ujarnya.

Wakil Ketua DPR itu menjelaskan bahwa Prabowo berkeinginan mencalonkan diri menjadi Presiden, dan sementara Demokrat menyiapkan pemimpin masa depan. Menurut dia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakerna) Demokrat di Lombok, diputuskan bahwa partainya akan mendorong kadernya menjadi capres ataupun calon wakil presiden. "Kami melihat yang ada sekarang ini dari kader Demokrat seluruh Indonesia yang rata-rata anak muda, menginginkan mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) menjadi pemimpin masa depan," tuturnya.

Agus mengatakan bahwa semua keputusan di Demokrat, termasuk menentukan capres dan cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Sebelumnya, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan melakukan pertemuan tertutup pada Kamis (27/7) malam di Cikeas. Imelda mengatakan pertemuan itu sebagai respon positif dari SBY atas permintaan Ketum Gerindra Prabowo untuk bertemu, usai pengesahan UU Pemilu pada sidang Paripurna DPR pekan lalu.

Baca juga: SBY-Prabowo Berpeluang Bahas Koalisi Demokrat-Gerindra

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement