REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Duka mendalam dirasakan oleh semua bobotoh dengan meninggalnya Ricko Andrean. Bobotoh Persib itu menjadi korban pengeroyokan salah sasaran yang dilakukan segelintir oknum bobotoh ketika pertandingan Persib kontra Persija Jakarta, Sabtu (22/7) lalu.
Pentolan Viking, Agus Rahmat, berharap, ke depan tak ada lagi kekerasan dalam sepakbola di Indonesia. "Pertama ya sedih, ini harus jadi pelajaran buat semua suporter indonesia jangan ada lagi kekerasan dalam sepakbola Indonesia," ujar Agus kepada wartawan, Kamis (27/7).
Menurut Agus, kekerasan bukan menjadi solusi. Jadi, seharusnya jangan ada lagi korban kekerasan dalam sepakbola. Secara pribadi, ia pun turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
"Semoga keluarga korban di berikan kesabaran dan ketabahan. Ini, harus menjadi pelajaran buat seluruh suporter Indonesia," katanya.
Setelah empat hari menjalani perawatan di RS SantonYusuf Kota Bandung, Ricko Andrean (22 tahun) korban pengeroyokan sejumlah oknum bobotoh saat laga Persib- Persija di Stadion GBLA meninggal dunia, Kamis (27/7) sekitar pukul 10.00 WIB.