Kamis 27 Jul 2017 18:43 WIB

Pemkot Semarang tidak Verifikasi PNS Soal HTI

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang tidak akan melakukan verifikasi terhadap jajaran pegawai negeri sipilnya (PNS) terkait kemungkinan keterlibatan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). "Salah satu sumpah yang diucapkan pegawai negeri sipil (PNS) adalah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Kamis (27/7).

Hal tersebut diungkapkan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menanggapi langkah pendataan terhadap PNS yang terindikasi berafiliasi dalam Ormas HTI yang dilakukan di sejumlah daerah. Bagi Hendi, PNS yang sudah mengucapkan sumpah ketika diangkat sebagai abdi negara harus melaksanakan dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diembannya.

"Kami melihat sampai saat ini kawan-kawan PNS di jajaran Pemkot Semarang masih setia dengan sumpahnya. Jadi, tidak perlu verifikasi yang malah bisa menimbulkan kegaduhan," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Menurut dia, PNS yang berafiliasi dengan HTI dan ormas-ormas yang tidak sejalan dengan Pancasila pasti sudah terlihat dari dulu sepak terjangnya di perjalanan pemerintahan daerah. "Kalau daerah lain begitu (verifikasi PNS), ya silakan saja. Saya yakin di Semarang enggak begitu," kata orang nomor satu di Kota Semarang tersebut.

Apabila ada orang yang mencoba mengganggu konsistensi NKRI, kata dia, pasti akan terlihat. Apalagi, kalau ada di dalam struktur pemerintahan atau menjadi aparatur sipil negara (ASN), termasuk Pemkot Semarang.

Buktinya, dia mengatakan, sampai saat ini arah kebijakan pembangunan Kota Semarang yang dijalankan selalu disokong bareng oleh jajaran PNS di lingkup Pemkot Semarang. "Arah kebijakan membangun Semarang selalu di-'sengkuyung' kawan-kawan PNS. Jadi, enggaklah. Apalagi, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan dan digarap," kata Hendi. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement