Kamis 27 Jul 2017 18:57 WIB

Menpora: Indonesia Masih Kekurangan Pengusaha Muda

Imam Nahrawi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Imam Nahrawi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan untuk saat ini jumlah pengusaha muda baru sekitar 1,5 juta. Angka tersebut jelas masih kurang.

"Jumlah pemuda sekarang ini di Indonesia sekitar 60 juta, idealnya pengusaha muda harus ada 20 juta, namun sekarang hanya ada 1,5 juta, jadi ini sangat kurang," kata Menpora, Imam Nahrawi di Cirebon, Kamis (27/7).

Dia melanjutkan agar Indonesia pengusaha mudanya mencapai ideal, tentunya harus menambah kekurangan, sebanyak 18,5 juta. Untuk itu Kemenpora akan terus menggeber langkahnya demi mengejar ketertinggalan itu. Salah satu upayanya yang akan dilakukan yaitu dengan memberikan dana bantuan serta motivasi.

"Kita akan mengupayakan agar para pemuda menjadi entrepeneur yang hebat dan ditingkat kampus merupakan salah satu upaya, seperti langkah konkrit yang dilakukan kampus UMC ini," katanya. 

"Mahasiswanya dilatih jadi calon entrepeneur yang seperti ini kedepannya harus lebih banyak," lanjut Imam saat menghadiri Workshop Penumbuhan Minat Berwirausaha Pemuda di Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Dengan banyaknya jumlah pengusaha muda, dia yakin situasi dan kondisi pasar akan lebih kompetitif, selain itu kedepannya masayarakat akan mengisi ruang ketertinggalan diangkatan kerja.

Tak hanya pematangan ditingkat mahasiswa, regulasi yang mendukung pun menjadi salah satu faktor yang penting untuk menciptakan entrepeneur muda.

"Kemenpora memiliki program yang konkrit untuk membangun pemuda, khususnya di bidang kewirausahaan, yakni dengan program Lembaga Pemuda dan Kewirausahaan Pemuda (LPKP)," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement