Kamis 27 Jul 2017 21:25 WIB

Parlemen Arab Gelar Pertemuan Bahas Pelanggaran Israel

Polisi Israel berjaga di luar kompleks Masjid Al Aqsha di Kota Tua Yerusalem, Selasa (25/7).
Foto: AP
Polisi Israel berjaga di luar kompleks Masjid Al Aqsha di Kota Tua Yerusalem, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Uni Antar-Parlemen Arab (AIPU) pada hari ini, Kamis (27/7), memulai satu pertemuan darurat mengenai pelanggaran Israel di tempat suci di Jerusalem Timur. Anggota parlemen Arab dijadwalkan membahas masalah tersebut bersama Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abul Gheit dalam pertemuan itu, yang akan menghasilkan komunike dan sejumlah rekomendasi.

Di dalam satu pernyataan yang menyerukan penyelenggaran pertemuan tersebut, AIPU mengatakan konferensi itu akan diselenggarakan di tengah kondisi sangat luar biasa dan mengutuk Israel karena tindakannya belum lama ini menghalangi orang untuk shalat di Masjid Al-Aqsha.

"Tindakan tersebut merupakan pelanggaran jelas terhadap hukum internasional, memancing emosi umat Muslim dan adalah pelanggaran terhadap hak asasi rakyat Palestina," kata AIPU dalam keterangan resminya.

Pada 14 Juli, tiga pria Arab-Israel yang bersenjata menembak hingga tewas dua polisi Israel, sementara pasukan polisi melepaskan tembakan balasan ke arah pria bersenjata tersebut dan menewaskan mereka. Serangan itu terjadi di halaman Masjid Al-Aqsha.

Setelah serangan tersebut, Israel menutup masjid itu dan belakangan memasang pintu elektronik serta kamera pengawas di semua pintu masuk masjid tersebut. Tindakan itu menyulut protes oleh umat Muslim, yang menolak memasuki masjid tersebut melalui gerbang itu.

AIPU, yang didirikan pada 1974, adalah satu organisasi Arab yang terdiri atas kelompok parlemen yang mewakili anggota Parlemen Arab. AIPU bertujuan memperkuat kontak dan mendorong dialog di kalangan anggota parlemen Arab, bertukar pengalaman legislatif di berbagai forum internasional, dan membahas masalah bersama Arab, baik di tingkat Pan-Arab maupun internasional, dan mensahkan resolusi serta saran berkaitan dengan semua itu.

sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement