REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Bentrokan kembali terjadi antara warga Palestina dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Al-Aqsha pada Kamis (27/7), malam. Sebelumnya, umat Muslim telah diizinkan kembali beribadah di sana untuk pertama kalinya.
Setelah dua pekan, Israel akhirnya mencopot semua perangkat keamanan dan pengawasan di gerbang Al-Aqsha. Para demonstran Palestina yang memadati area luar kompleks pun merayakan pengangkatan gerbang inspeksi keamanan Israel.
Namun, sorak sorai demonstran berubah ricuh setelah kepolisian Israel melempar granat listrik di dekat pintu gerbang. Mereka mengatakan demonstran Palestina melempari mereka dengan batu.
Palang Merah Palestina mengatakan, sekitar 100 orang terluka, termasuk karena pemukulan dan tembakan peluru karet. Sejumlah orang mengalami patah tulang.
Dilansir Guardian, pengangkatan sejumlah utilitas keamanan, termasuk kamera pengintai dan palang penjaga dilakukan pada Kamis pagi. Pendeteksi logam sudah dicopot sejak awal pekan lalu.
Hal ini dilakukan karena ada kekhawatiran atas seruan protes besar-besaran pada Jumat (28/7). Kamis menjadi hari pertama umat Muslim diizinkan kembali masuk Al-Aqsha untuk beribadah.